Sukabumi, 23/3 (ANTARA) - Sekitar 50 warga Kampung Baros, Desa Titisan, Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kembali memblokir jalan menuju pabrik sepatu Nike di wilayah tersebut, Rabu.

Aksi warga ini merupakan aksi susulan yang dipicu oleh tudingan warga bahwa perusahaan tersebut tidak memenuhi tuntutan dan melanggar perjanjian tentang pembayaran proyek bangunan pabrik yang dikerjakan dan dimodali oleh warga sekitar.

Akibat aksi ini ratusan buruh pabrik kesulitan keluar, karena jalan pulang ditutup oleh warga dengan bambu dan kayu.

"Kemarin (Selasa, 22/3) kami masih bisa memberikan kesempatan untuk menemukan mufakat, tetapi sampai saat ini perusahaan tidak bisa memenuhi tuntutan kami yakni pembuatan drainase dan pembayaran upah kerja dan bahan baku pembuatan pabrik sebesar Rp800 juta," kata koordinator aksi, H Muktar.

Ia mengatakan aksi ini merupakan bentuk kekecewaan warga yang merasa dilecehkan, padahal beberapa waktu lalu perusahaan siap memenuhi tuntutan warga.

"Kami merasa ditipu oleh pihak perusahaan, selain masalah materiil, lingkungan kami pun menjadi kotor," ujarnya.

Muktar menambahkan, jika tuntutan pihaknya tetap tidak bisa dipenuhi maka aksi blokir jalan ini akan terus dilanjutkan sampai perusahaan mengabulkan permintaan mereka itu.

Sementara salah seorang kontraktor yang merupakan warga setempat, Abduh menuturkan, pihaknya merasa dirugikan oleh perusahaan karena ongkos kerja dan pengiriman bahan bangunan untuk pembuatan pabrik sebesar Rp150 juta belum dibayar oleh pihak perusahaan itu.

"Bukan hanya saya saja yang merugi ada kontraktor lainnya dan paguyuban warga yang bekerja dan mengirim bahan bangunan belum juga dibayar sampai saat ini dan bila ditotalkan mencapai Rp800 juta," tegasnya.

Namun pihak perusahaan masih enggan memberikan komentar terkait aksi ini dan mereka hanya bisa berjanji masalah ini akan segera diselesaikan.

Aksi ini dijaga ketat oleh puluhan polisi baik dari Polres Sukabumi Kota dan Polsek Sukalarang. Pihak kepolisian pun meminta masyarakat untuk membuka kembali jalan menuju pabrik tersebut karena banyak ratusan buruh pabrik yang tidak bisa pulang.

Aditya

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011