Cianjur, 26/2 (ANTARA) - Dinas Koperasi dan UKM, Cianjur, Jabar, Sabtu hingga Minggu (27/2), bekerja sama dengan Kantor Kementerian Koperasi Indonesia, mengelar diklat teknik vocational membatik.

Pendidikan dan pelatihan tersebut, diikuti puluhan pengrajin batik tulis, se-Kabupaten Cianjur, bertempat di Hotel Prima, Cikidang Cianjur.

Deputi Kementerian Koperasi RI, Agus Muharom, di hadapan para pengrajin batik berharap, kegiatan tersebut, dapat menjadi ajang peningkatan kualitas serta pengembangan teknik keterampilan dalam membatik bagi para peserta.

Terlebih, kata dia, saat ini Kabupaten Cianjur, tengah gencar-gencarnya mengembangkan motif batik batik "Beasan" sebagai motif khas, sehingga dengan diklat tersebut, para pengrajin, dapat bersaing dengan motif batik lainnya.

Namun, ungkap dia, persaingan ketat pasar harus dibekali dengan kemampuan serta keterampilan yang memadai.

Di menjelaskan, ada lima aspek untuk menjadi pebatik handal, diantaranya harus punya sikap yang kuat dalam menghadapi berbagai situasi, memiliki pengetahuan dan keilmuan perbatikan.

Serta memiliki keterampilan dan kemampuan teknis, jaringan kerja yang luas, serta pandai memanfaatkan kesempatan atau peluang yang ada.

Pihaknya berharap, melalui diklat tersebut, kelima aspek yang menurutnya sebagai indikator keberhasilan, dapat dimiliki para pengrajin batik di Cianjur.

"Tentunya hal tersebut, harus didukung kebijakan yang berpihak dari pemerintah setempat serta para stakeholder," uturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Cianjur, Agus Indra mengatakan, dalam pelatihan tersebut, peserta akan diberikan pemahaman mengenai teknik membatik yang benar dan efektif untuk menghasilkan ukiran yang sempurna pada kain.

"Pada pelatihan ini, persentase praktek lebih banyak, dipandu pembimbing dari pengrajin batik yang sudah berpengalaman, baik dari pusat maupun propinsi," katanya.

Sedangkan Pemkab Cianjur, tutur dia, telah berkomitmen untuk mengembangkan Batik "Beasan". Salahsatunya dengan meningkatkan produksi kain sutra sebagai medium membatik.

"Semoga melalui diklat ini, cita-cita Pemkab Cianjur, untuk menjadikan Batik Beasan, sebagai salahsatu produk unggulan dapat terwujud. Tentunya didukung dengan ketersediaan bahan baku serta para pengajinnya yang mumpuni," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Silk Solution Center (SSC) Cianjur, sekaligus Ketua Koperasi Batik Beasan Cianjur, Harry M Sastrakusumah, mengatakan, Batik Beasan merupakan motif orisinil yang dibuat para pengrajin batik di Cianjur.

Salahsatu cirinya adalah motif beras atau Beas dalam Bahasa Sunda, sebagai ikon dari Beras Pandanwangi yang menjadi produk andalan Kabupaten Cianjur, yang terkenal hingga ke mancanegara.

"Kami telah mempatenkan merek dagangnnya, sekarang tinggal bagaimana mengembangkannya, agar dapat menjadi komoditi kebanggaan Cianjur," katanya.

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011