Bank Indonesia (BI) kini sedang menjajaki kerja sama Quick Response (QR) antarnegara dengan Bank Negara Malaysia, setelah kerja sama serupa dengan Thailand beberapa waktu lalu.
"Bersama dengan Malaysia ini kami sudah duduk bersama secara erat," kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Senin
Selain itu, ia mengatakan User Acceptance Test (UAT) atau proses pemeriksaan QR antar negara Indonesia dengan negeri jiran, hingga komunikasi dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), bank setelmen, dan perusahaan switching juga telah dilakukan.
Tak hanya dengan Malaysia, Filianingsih mengatakan selanjutnya akan ada beberapa negara di ASEAN lainnya yang sudah mengantre untuk bekerja sama QR lintas batas dengan Indonesia.
"Berikutnya setelah ASEAN, salah satu yang sudah berminat juga adalah Arab Saudi," ujarnya.
Menurut dia, penjajakan QR antarnegara ini merupakan komitmen BI untuk memperluas cakupan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Sebagaimana diketahui, QRIS saat ini sudah berhasil diadopsi oleh berbagai jenis pengguna untuk menjadi standar pembayaran dalam transaksi sehari-hari.
Bank sentral mencatat saat ini sudah terdapat 8 juta merchant yang telah terintegrasi dengan QRIS dan ditargetkan akan mencapai 12 juta pada akhir tahun 2021.
Baca juga: BI : Tarif Kode QR kepada penjual sebesar 0,7 persen
Baca juga: BI : Ke depan Kode QR bisa untuk beli kebutuhan sehari-hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Bersama dengan Malaysia ini kami sudah duduk bersama secara erat," kata Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Filianingsih Hendarta dalam taklimat media secara daring di Jakarta, Senin
Selain itu, ia mengatakan User Acceptance Test (UAT) atau proses pemeriksaan QR antar negara Indonesia dengan negeri jiran, hingga komunikasi dengan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), bank setelmen, dan perusahaan switching juga telah dilakukan.
Tak hanya dengan Malaysia, Filianingsih mengatakan selanjutnya akan ada beberapa negara di ASEAN lainnya yang sudah mengantre untuk bekerja sama QR lintas batas dengan Indonesia.
"Berikutnya setelah ASEAN, salah satu yang sudah berminat juga adalah Arab Saudi," ujarnya.
Menurut dia, penjajakan QR antarnegara ini merupakan komitmen BI untuk memperluas cakupan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Sebagaimana diketahui, QRIS saat ini sudah berhasil diadopsi oleh berbagai jenis pengguna untuk menjadi standar pembayaran dalam transaksi sehari-hari.
Bank sentral mencatat saat ini sudah terdapat 8 juta merchant yang telah terintegrasi dengan QRIS dan ditargetkan akan mencapai 12 juta pada akhir tahun 2021.
Baca juga: BI : Tarif Kode QR kepada penjual sebesar 0,7 persen
Baca juga: BI : Ke depan Kode QR bisa untuk beli kebutuhan sehari-hari
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021