Cianjur, 4/2 (ANTARA)- Soerang bocah Kampung Ampuang, Desa Munjul, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jumat, terjatuh dari lantai II, Poliklinik Mata RSUD Cianjur, Jabar, akibat terlepas dari pengawasan orangtuanya.

Balita bernama Shila Rahmawati (1,5) itu hanya mengalami luka lebam dibeberapa bagian tubuhnya. Namun peristiwa tersebut, sempat membuat Euis Solihah (25) orang tua Shila shock dan nyaris pingsan.

Namun, setiap dipegang punggungnya, Sheila selalu menjerit kesakitan. Diduga, Sheila mengalami luka parah di bagian punggung setelah menghantam lantai.

Informasi dihimpun, sebelum terjatuh dari lantai dua dengan ketinggian 4 meter itu, Sheila yang terlepas dari pantauan ibunya, bermain dekat pagar berteralis besi dengan corak jarang.

Sehingga tubuh munggil anak pertama Rojab Abdul Gofar (30) itu, dengan mudah menyelinap ke balik pagar, hingga akhirnya terjatuh ke lantai dasar.

Sebelum menghantam lantai, tubuhnya sempat menghantam atap bangunan dari fiber glas dan terjatuh bebas ke lantai dasar bangunan tersebut.

Ibunya Euis baru sadar anakknya terjatuh dari lantai II itu, ketika mendengar suara gaduh di lantai dasar. Dimana ketika tengah berada di dalam antrian, dia dan suaminya, mendegar suara gaduh yang menyebut-nyebut anak kecil terjatuh.

"Baru saya sadar, anak saya sudah tidak terlihat dilantai II. Sebelumnya anak saya menangis minta turun dari pangkuan dan saya kabulkan,? katanya, dengan wajah pucat.

Mendegar hal tersebut, Euis dan Rojab, berlari ke lantai dasar dan mendapati tubuh anaknya terkapar dilantai dengan posisi terlentang.

Pengunjung yang cukup ramai ketika itu, berhamburan kelokasi dan berusaha menolong, namun Sheila yang terus menangis berteriak memangil ibunya.

Tim medis langsung memberikan pertolongan, dengan cara dibawa ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), untuk mendapatkan penanganan medis.

Hasil pemeriksaan medis, korban mengalami luka memar dan lebam disekujur tubuhnya. Sementara tulang punggungnya diduga mengalami patah akibat benturan.

Kepala Humas RSUD Cianjur, Dicky Suwangsa, membenarkan hal tersebut. Peristiwa tersebut terjadi karena standarisasi keamanan yang belum optimal dijalankan manajeme rumah sakit.

"Faktor kelalaian orangtu menjadi faktor penyebab anak itu terjatuh dari lantai dua. Selain standarisasi keamanan kami yang belum memadai," katanya.

Namun, pihaknya berjanji akan memperbaiki pagar pembats tersebut dengan cara merubah konstruksi dengan cara disilang horizontal.

Sedangkan biaya perawatan bagi Sheila, kata dia, sepenuhnya akan ditanggung pihak rumah sakit, sebagai bentuk tanggung jabab.

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011