Cianjur, 16/1 (ANTARA)- Kalender akbar tahunan Festival Film Pendek dan Dokumenter "Pare Award IV", Dewan Kesenian Cianjur (DKC), Jabar, mengharapkan mendapat perhatian pemerintah setempat.

Festival tahunan yang telah digelar sejak empat tahun terakhir itu, (Sabtu 15/1) kembali di gelar di gedung DKC di Jalan Suroso, Cianjur. Sejumlah pemenang telah diumumkan dan berhak mendapatkan penghargaan.

Namun festival yang diikuti peserta kalangan pelajar dari wilayah berbagai kota dan kabupaten, diantaranya, Cianjur, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, dan Tangerang Selatan, minim perhatian dari Pemkab Cianjur.

"Sejak dirilis empat tahun lalu, event Pare Award, belum pernah mendapatkan perhatian Pemkab Cianjur. Sedangkan gaungnya sudah dikenal dibeberapa propinsi," kata Sutardi Mahesa, Ketua Komite Film dan Multimedia DKC sekaligus Penanggungjawab Pare Award IV, Minggu.

Bahkan tutur dia, secara rutin Pare Award, setiap tahun digelar dengan jumlah peserta yang selalu bertambah. Dia menuturkan, festival ini dirintis pertama kali empat tahun lalu oleh Komite Film dan Multimedia Dewan Kesenian Cianjur (DKC).

Semula hanya diikuti para pelajar dari beberapa sekolah menengah atas di Cianjur. Namun setiap tahun, pesertanya terus bertambah hingga diikuti pelajar dan mahasiswa dari beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat.

Sedangkan acara malam penganugerahan tahun 2010, diisi dengan agenda pengumuman penghargaan sejenis, tingkat nasional dan diwarnai penampilan apik sejumlah mahasiswi.

Mereka tampil bergantian mengumumkan nominator sekaligus diadakan pemutaran cuplikan film yang masuk nominasi.

Tahun ini, kata dia, untuk Penulis Skenario Terbaik diraih pelajar dari SMA Plus PGRI Cibinong, Kabupaten Bogor, berjudul "Bibir Si Asnun".

Tata Kamera Terbaik, diraih pelajar SMAN 2 Kota Cianjur, dengan judul "Cita-citanya Cita-citaku". Kategori Penata Artistik Terbaik, diraih pelajar SMAN Plus PGRI Cibinong, Bogor, untuk film "Bibir Si Asnun".

Kategori editing terbaik diraih Andika dan Haqis pelajar SMAN 2 Kabupaten Tangerang Selatan, Provinsi Banten, dengan film berjudul "Skenario".

Kategori Penata Musik Terbaik, diraih Raudina Ramanu dan Amalia Riyanda pelajar SMAN 2 Tangerang Selatan, Banten, dengan film "Indonesia Jaya".

Sutradara Terbaik diraih, Adlino Dananjaya pelajar SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor, dengan film berjudul "Bibir Si Asnun".

Sedangkan Pemeran Wanita Terbaik diraih Mela, pelajar SMAN I Cianjur, dalam film berjudul "Maybe". Pemain Pria Terbaik diraih Jaya, pelajar SMAN 2 Tangerang Selatan, Banten, Pemeran Pembantu Terbaik diraih Euis Kusdiningsih, pelajar SMAN 2 Cianjur dalam film "Cita-citanya Cita-citaku".

Dalam kesempatan tersebut dewan juri yang dipimpin George Armand, mengumumkan Film Terbaik ke I diraih SMA Plus PGRI Cibinong, Bogor dengan film berjudul "Bibir Si Asnun".

Terbaik ke-2 diraih pelajar SMAN 2 Tangerang Selatan, Banten dengan film "Indonesia Jaya". Terbaik ke- 3 diraih SMAN 2 Tangerang Selatan dengan film berjudul "Skenario".

Sementara itu Ketua Umum DKC, Andri Kartanegara mengaku, setiap tahunnya jumlah film yang dilombakan mencapai puluhan.

Meskipun selama ini, dewan juri seluruhnya berasal dari Cianjur, dia menjamin netralitas juri, tidak berpihak pada salah satu peserta terutama yang berasal dari Cianjur.

"Harapan kami, Bupati dan Wakil Bupati Cianjur, kedepannya, dapat menyempatkan diri memperhatikan kegiatan ini, sebab selama ini kegiatan seni dan budaya masih dianggap agenda pilihan," pintanya.

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2011