Penjual bunga tabur di Tempat Pemakaman Umum di Cianjur mengalami penurunan pendapatan selama hari Idul Adha, karena sepinya peziarah imbas dari aturan PPKM Darurat yang membatasi mobilitas warga untuk menekan penularan COVID-19. 

"Biasanya menjelang dan sesudah hari raya, kami bisa mendapat penghasilan hingga Rp2 juta per empat hari dengan menjual bunga tabur yang banyak dibutuhkan peziarah. Namun hingga hari Idul Adha kami baru mendapatkan uang Rp200 ribu, dari beberapa orang peziarah yang datang, " kata Ade (50) pedagang bunga di TPU Pasarean di Cianjur, Selasa. 

Ade yang sudah berjualan bunga tabur puluhan tahun lalu di TPU yang terletak di tengah kota Cianjur itu, mengaku kesulitan untuk menjual bunga sejak pandemi,  apalagi dengan penerapan PPKM Darurat. 

"Hitungan Rp200 ribu yang saya dapat itu selama tiga hari terakhir. Saya masih berjualan karena ini mata pencaharian sehari-hari, dan saya berharap hari ini buka dapat membawa uang lebih. Tapi kenyataannya TPU sepi dari peziarah, " katanya. 

Hal yang sama dikeluhkan pedagang bunga tabur dan rampe di TPU Sirnalaya, Kelurahan Sawah Gede, Cianjur. Puluhan pedagang yang sudah membuka lapak sejak pagi hingga sore menjelang, hanya bisa menjual beberapa bungkus bunga dan rampe ke peziarah yang jumlahnya dapat dihitung jari. 

"Buka dari pagi sampai sore, kami baru mendapat uang Rp30 ribu. Tahun ini, peziarah sangat sepi, dibandingkan tahun lalu. Kami berharap mendapat bantuan dari pemerintah karena selama ini berjualan bunga dan rampe di TPU merupakan mata pencaharian utama, " keluh Ningsih pedagang bunga dan rampe di TPU Sirnalaya. 

Sementara untuk membantu meringankan beban pedagang bunga dan rampe serta pengali kubur di Cianjur, Polres dan Pemkab Cianjur, telah menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan uang tunai. Namun beberapa orang pedagang bunga di dua TPU di Cianjur, mengaku belum mendapatkan bantuan tersebut. 

Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan pemerintah daerah akan membantu warga yang terdampak, termasuk pedagang bunga dan rampe di TPU yang ada, untuk segera didata dan mendapatkan bantuan.

"Kita akan meminta aparat kelurahan dan desa untuk melakukan pendataan, agar mereka yang berpenghasilan rendah terdampak PPKM Darurat, segera mendapat bantuan," katanya. 

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021