Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H. Maming mendukung rencana vaksin gotong royong berbayar atau mandiri untuk bisa mempercepat target vaksinasi nasional.
"Untuk mempercepat vaksinasi, Hipmi mendukung pemerintah harus ada vaksin yang berbayar, karena tidak semua masyarakat mau gratis bagi yang mampu. Bayar sendiri tidak masalah, yang penting bisa vaksin dan juga bisa bantu pemerintah," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Menurut Maming, kombinasi vaksin gratis dan berbayar merupakan langkah baik karena target vaksinasi pemerintah bisa segera tercapai. Selain itu, vaksinasi berbayar juga dinilai mendorong vaksinasi yang merata.
Kebijakan vaksinasi berbayar juga dinilai menjadi alternatif untuk mempercepat pelaksanaan program vaksinasi nasional dan target kekebalan kelompok. Pasalnya, program vaksinasi gotong royong sebelumnya hanya memperbolehkan perusahaan berbadan hukum saja untuk menyelenggarakan bagi para karyawan.
"Saat ini, pemerintah membuka vaksinasi gotong royong untuk perorangan agar akselerasi semakin cepat. Tujuannya pelaksanaan vaksinasi semakin cepat, masyarakat semakin banyak pilihan. Kita harapkan perekonomian bisa cepat pulih solusinya adalah vaksinasi ini," ungkapnya.
Maming menilai program vaksinasi gratis dari pemerintah tidak terganggu meski ada vaksin berbayar tersebut. Vaksinasi gotong-royong perorangan menjadi alternatif bagi masyarakat dalam mengakses vaksin Covid-19.
"Lebih baik lagi jika swasta juga bisa turut membantu untuk memasukkan merk lain untuk mengakselerasi dan mempercepat vaksinasi," pungkas Maming.
Maming berharap tercapainya target vaksinasi akan membuat kebijakan pembatasan aktivitas bisa dicabut sehingga kegiatan ekonomi bisa kembali berjalan normal.
Baca juga: Menkes tegaskan vaksin gotong royong berbayar adalah opsi
Baca juga: Pemerintah tetap jalankan vaksinasi gratis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Untuk mempercepat vaksinasi, Hipmi mendukung pemerintah harus ada vaksin yang berbayar, karena tidak semua masyarakat mau gratis bagi yang mampu. Bayar sendiri tidak masalah, yang penting bisa vaksin dan juga bisa bantu pemerintah," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.
Menurut Maming, kombinasi vaksin gratis dan berbayar merupakan langkah baik karena target vaksinasi pemerintah bisa segera tercapai. Selain itu, vaksinasi berbayar juga dinilai mendorong vaksinasi yang merata.
Kebijakan vaksinasi berbayar juga dinilai menjadi alternatif untuk mempercepat pelaksanaan program vaksinasi nasional dan target kekebalan kelompok. Pasalnya, program vaksinasi gotong royong sebelumnya hanya memperbolehkan perusahaan berbadan hukum saja untuk menyelenggarakan bagi para karyawan.
"Saat ini, pemerintah membuka vaksinasi gotong royong untuk perorangan agar akselerasi semakin cepat. Tujuannya pelaksanaan vaksinasi semakin cepat, masyarakat semakin banyak pilihan. Kita harapkan perekonomian bisa cepat pulih solusinya adalah vaksinasi ini," ungkapnya.
Maming menilai program vaksinasi gratis dari pemerintah tidak terganggu meski ada vaksin berbayar tersebut. Vaksinasi gotong-royong perorangan menjadi alternatif bagi masyarakat dalam mengakses vaksin Covid-19.
"Lebih baik lagi jika swasta juga bisa turut membantu untuk memasukkan merk lain untuk mengakselerasi dan mempercepat vaksinasi," pungkas Maming.
Maming berharap tercapainya target vaksinasi akan membuat kebijakan pembatasan aktivitas bisa dicabut sehingga kegiatan ekonomi bisa kembali berjalan normal.
Baca juga: Menkes tegaskan vaksin gotong royong berbayar adalah opsi
Baca juga: Pemerintah tetap jalankan vaksinasi gratis
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021