Ngamprah, 23/11 (ANTARA) - Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pemadam Kebakaran (Damkar) KBB, Dadang Dahyar, mengatakan pihaknya berhasil menjinakan Si Jago Merah setelah berjuang memadamkan api yang melalap sebuah toko merangkap kios bensin di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa.

Sebuah toko yang juga kios bensin eceran di kampung Babakan Talang RT 2 RW 9 Desa Kertamulya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB) terbakar pada pukul 07.30 WIB, kebakaran itu diduga akibat sang pemilik toko tengah menakar bensin eceran namun tidak diduga ada kompor di sebelahnya yang digunakan masak langsung menyambarnya dan menyebabkan kios bensin itu ludes.

Dadang Dahyar menyebutkan, begitu pihaknya mendapatkan informasi adanya kebakaran, pihaknya langsung melaju ke tempat kejadian. Pemadaman dilakukan bersama warga dan Damkar. Dalam hitungan menit kebakaran berhasil dijinakkan.

"Padahal, baru Senin (22/11) kemarin juga terjadi kebakaran yang memberangus Toko Besi Padalarang yang diduga dari arus pendek listrik. Hanya saja, kebakaran ini memang berasal dari kompor yang kurang baik nyalanya sehingga api membesar. Tetapi dengan kejadian yang beruntun ini, kami akan terus waspada dan siap siaga," pungkasnya.

Sementara itu saksi Ekan mengatakan, toko yang berjualan jajanan sekaligus bensin eceran itu adalah miliknya yang dikontrakkan ke tetangga. "Sering kali saya ingatkan kalau menakar bensin eceran ke botol harus mematikan kompor tetapi cuek saja. Eh, ketika mau berangkat ke Bali malah dikejutkan dengan kobaran api besar yang memberangus kontrakan saya yang persis didepan rumah," kata Eka.

Menurutnya, seharusnya yang mengontrak tempatnya itu sadar jika berjualan bensin dibutuhkan kehati-hatian. Karena jika memindahkan bensin itu di dekatnya ada api, hanya akan menyebabkan kebakaran. Pengontrak saat itu menakar bensin di dekat kompor yang menyala namun begitu api kompor minyak menyambar botol bensin malah di lemparkan ke kompor karena kaget. Akibat kebakaran itu dirinya mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 20 juta lebih karena kontrakan hampir rata dengan tanah.

Tak hanya itu, kebakaran pun telah menyebabkannya, batal untuk berangkat ke Bali karena tiket yang dibelinya seharga Rp 359 ribu terbakar.
"Akhirnya saya hanya bisa membereskan sissa puing dari kebakaran ini dan untungnya istri dan dua anak saya sudah berangkat ke Bali terlebih dahulu. Saya harapkan semoga kejadian ini tidak kembali terulang," ujarnya. ***3***

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010