Cimahi, 22/11 (ANTARA) - Wali Kota Cimahi, Itoc Tochija mewanti-wanti para peserta musyawarah perencanaan pembangunan agar serius dalam memikirkan nasib Cimahi pada 15 tahun kedepan karena hasil dari Musrenbang selama 10 hari itu akan menentukan wajah Cimahi pada 2025.

"Untuk mewujudkan tujuan pembangunan di Kota Cimahi pihaknya optimistis karena mempunyai kekuatan pendorong peningkatan pendidikan, yakni tersebarnya lembaga pendidikan yang berbasis multimedia, heritage, pembangunan wilayah kearifan lokal Cireundeu," katanya di Cimahi, Senin.

Sejak tahun 2005, IPM Kota Cimahi terus mengalami peningkatan menjadi 73. Dengan adanya peningkatan tersebut, diharapkan adanya arah pembangunan yang cocok dikembangkan di Kota Cimahi.

Karena peningkatan IPM tersebut dapat dijadikan modal untuk pembangunan di Kota Cimahi, kata Itoc usai membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Partisipatif Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Cimahi 2005-2025 di Aula Gedung A Pemkot Cimahi, Senin.

Dijelaskan Itoc, untuk mengubah tatanan pembangunan di Kota Cimahi, dibutuhkan suatu faktor pendorong sebagai lokomotif perubahan ekonomi berbasis sumber daya manusia.

Alasannya, Kota Cimahi tidak mempunyai sumber daya alam (SDA) yang dapat diandalkan untuk menambah pendapatan asli daerah (PAD) Kota Cimahi. Dengan keterbatasan SDA tersebut, peningkatan indeks pembangunan manusia (IPM) harus dipicu lebih optimal.

Menurut Itoc, melalui kegiatan musrenbang, pihaknya mempunyai alternatif misi pembangunan jangka panjang Kota Cimahi yang terbagi menjadi berbagai alternatif untuk mewujudkan kualitas kehidupan masyarakat yang berbudaya dan menguasai ilmu teknologi.

Selain itu, mewujudkan tata pemerintahan yang baik, meningkatkan perekonomian berdaya saing berbasis potensi, dan mewujudkan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Alternatif misi pembangunan tersebut, kata Itoc, nantinya akan diselaraskan pada alternatif visi pembangunan jangka panjang yakni pembangunan Kota Cimahi yang cerdas, meliputi Creative (kreatif), Egalitarian (egaliter), Religious (religius), Developable (dapat dibangun), Accreative ( berkembang), dan Sufficient (mandiri).

"Dengan mengandalkan pada perkembangan IT kita ingin memacu kreativitas warga Cimahi di bidang teknologi informasi semisal animasi dan lain sebagainya," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi, Didi Djamhir mengatakan, berdasarkan aspek sosial masyarakat di Kota Cimahi, salah satu konsep pembangunan yang tepat untuk dilaksanakan di Kota Cimahi adalah peningkatan pembangunan ekonomi inklusif.

Karena dengan pembangunan ekonomi inklusif dapat memberdayakan ekonomi masyarakat yang dapat menampung seluruh ekonomi masyarakat.

"Misalnya pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah secara optimal sehingga dapat mandiri," pungkasnya.***2***

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010