Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Moeldoko mengatakan akan mengambil inisiatif untuk mengedarkan 32.900 tablet ivermectin.
Moeldoko mengatakan saat ini situasi Indonesia terhadap masalah COVID-19 bisa dibilang kritis, sehingga dibutuhkan solusi yang salah satunya adalah dengan pemberian ivermectin sebagai salah satu obat penyembuhan pasien COVID-19.
"Saya selaku ketua HKTI, kami mengambil inisiatif untuk mengedarkan sebanyak 32,900 tablet melalui HKTI," ujar Moeldoko dalam webinar pengenalan Ivermectin pada Senin.
Moeldoko mengatakan akan mendistribusikan ivermectin kepada anggota-anggota HKTI yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebelumnya HKTI telah melakukan pembagian ivermectin di Indonesia pada tanggal 8 Juni 2021 di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Kudus, Demak, Sragen, Bangkalan hingga Kalimantan Barat.
Berdasarkan data sementara di lapangan atas distribusi HKTI di beberapa daerah pada penggunaan ivermectin di Tangerang, Jakarta Timur, Depok dan Bekasi, penggunaan ivermectin menghasilkan tingkat kemanjuran mendekati 100 persen untuk menurunkan COVID-19.
"Di Semarang Timur, kasus COVID-19 sebanyak 40 orang semua bisa diselesaikan dengan baik. Di Kudus menghasilkan 13 orang semua bisa diselamatkan," ujar Moeldoko.
Bukti-bukti ilmiah tentang kemanjuran ivermectin melawan COVID-19 sudah banyak diterbitkan seperti yang dipaparkan oleh Front Line Covid-19 Critical Care Alliance (FLCCC), BIRD Group dan di American Journal of Therapeutics. HKTI pun berencana meneruskan pengedaran ke daerah-daerah lain di Indonesia.
"Kami juga berharap ivermectin dapat disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia demi melawan Covid-19," kata Moeldoko.
Meski demikian, Moeldoko meminta masyakarat untuk tetap berhati-hati terhadap kemunculan obat baru. Laporan ilmiah tidak boleh diabaikan untuk kelangsungan hidup bersama.
"Saya juga menekankan kehati-hatian dan kritis terhadap obat baru adalah sangat penting, kita tidak boleh abai karena menyangkut keberlangsungan seseorang. Saya harap seluruh elemen pemerintah dan masyarakat mari bersama-sama bergerak cepat dan tepat," ujar Moeldoko.
Baca juga: Pemerintah berupaya tingkatkan ketersediaan obat COVID-19
Baca juga: BPOM setujui lakukan uji klinik Ivermectin untuk pasien COVID-19
Baca juga: Ivermectin mempercepat penyembuhan COVID-19, kata dokter paru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Moeldoko mengatakan saat ini situasi Indonesia terhadap masalah COVID-19 bisa dibilang kritis, sehingga dibutuhkan solusi yang salah satunya adalah dengan pemberian ivermectin sebagai salah satu obat penyembuhan pasien COVID-19.
"Saya selaku ketua HKTI, kami mengambil inisiatif untuk mengedarkan sebanyak 32,900 tablet melalui HKTI," ujar Moeldoko dalam webinar pengenalan Ivermectin pada Senin.
Moeldoko mengatakan akan mendistribusikan ivermectin kepada anggota-anggota HKTI yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebelumnya HKTI telah melakukan pembagian ivermectin di Indonesia pada tanggal 8 Juni 2021 di beberapa daerah di Jawa Tengah seperti Kudus, Demak, Sragen, Bangkalan hingga Kalimantan Barat.
Berdasarkan data sementara di lapangan atas distribusi HKTI di beberapa daerah pada penggunaan ivermectin di Tangerang, Jakarta Timur, Depok dan Bekasi, penggunaan ivermectin menghasilkan tingkat kemanjuran mendekati 100 persen untuk menurunkan COVID-19.
"Di Semarang Timur, kasus COVID-19 sebanyak 40 orang semua bisa diselesaikan dengan baik. Di Kudus menghasilkan 13 orang semua bisa diselamatkan," ujar Moeldoko.
Bukti-bukti ilmiah tentang kemanjuran ivermectin melawan COVID-19 sudah banyak diterbitkan seperti yang dipaparkan oleh Front Line Covid-19 Critical Care Alliance (FLCCC), BIRD Group dan di American Journal of Therapeutics. HKTI pun berencana meneruskan pengedaran ke daerah-daerah lain di Indonesia.
"Kami juga berharap ivermectin dapat disebarluaskan kepada seluruh masyarakat Indonesia demi melawan Covid-19," kata Moeldoko.
Meski demikian, Moeldoko meminta masyakarat untuk tetap berhati-hati terhadap kemunculan obat baru. Laporan ilmiah tidak boleh diabaikan untuk kelangsungan hidup bersama.
"Saya juga menekankan kehati-hatian dan kritis terhadap obat baru adalah sangat penting, kita tidak boleh abai karena menyangkut keberlangsungan seseorang. Saya harap seluruh elemen pemerintah dan masyarakat mari bersama-sama bergerak cepat dan tepat," ujar Moeldoko.
Baca juga: Pemerintah berupaya tingkatkan ketersediaan obat COVID-19
Baca juga: BPOM setujui lakukan uji klinik Ivermectin untuk pasien COVID-19
Baca juga: Ivermectin mempercepat penyembuhan COVID-19, kata dokter paru
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021