Tiga mahasiswa Departemen Teknik Sipil FTUI angkatan 2017, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI), berhasil meraih Juara Pertama dan Juara Favorit pada ajang "Sustainable Bridge Competition (SBC)" .
Ajang itu merupakan bagian dari 9th Civil on Action (CIA) yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM).
Tiga mahasiswa yang tergabung dalam Tim Nirbita Gardapati tersebut adalah Alfetra Henoch Tandita, Muhammad Bisma Prasetyo, dan Vania Callista, dibimbing oleh dosen Departemen Teknik Sipil FTUI, Dr. Ir. Yuskar Lase, DEA.
"Desain jembatan ini terinspirasi oleh perjuangan masyarakat Desa Panca Kubu dan desa Gampong Panca, Aceh, yang selama 17 tahun terakhir terpisah oleh sungai dan tidak ada akses penghubung di antara kedua desa," kata Vania dalam keterangan tertulisnya diterima di Depok, Kamis.
Ia mengatakan timnya membuat desain jembatan yang diberi nama Gulam Syedara yang dalam Bahasa Aceh berarti Memikul Saudara. Jembatan ini merupakan jembatan pelengkung baja dengan bentang 80 meter dan lebar 10 meter.
Sustainable Bridge Competition (SBC), pada 9th Civil on Action (CIA) merupakan lomba keilmuan teknik sipil tingkat nasional yang mengusung tema Efficient and Future-Oriented Bridge Design as Breakthrough to Accelerate Sustainable Development. Kompetisi yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh 27 tim pada tahap seleksi proposal (18 Februari – 16 April 2021).
Pada tahap final yang dilaksanakan pada 30 Mei 2021, hanya delapan tim terpilih yang dapat mempresentasikan gagasannya.
"Setelah lolos dari seleksi proposal, pada babak final seluruh finalis mempresentasikan metode konstruksi perakitan jembatan rancangan masing-masing. Selain metode konstruksi jembatan, tim kami juga menyampaikan perhitungan emisi karbon akibat transportasi dan material pembuatan jembatan Gulam Syedara serta menentukan strategi untuk mengurangi emisi karbon dalam pembangunannya," kata Bisma.
"Metode konstruksi jembatan Gulam Syedara menggunakan metode sliding support dimana jembatan dirakit terlebih dahulu hingga selesai, kemudian didorong ke seberang sungai dengan menggunakan hydraulic jack. Kami juga melakukan analisis emisi karbon (carbon footprint analysis) yang dihasilkan dalam pembangunan jembatan ini untuk memastikan bahwa desainnya ramah lingkungan," ujar Henoch menjelaskan terkait desain jembatan tersebut.
"Para mahasiswa ini belum pernah mengambil mata kuliah struktur jembatan dan struktur baja lanjut sebelum kompetisi ini, akan tetapi dengan gigih dan pantang menyerah, mereka belajar secara otodidak melalui konsultasi daring. Terbukti bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil, ketiga mahasiswa yang rajin dan cerdas ini mampu mengimplementasikan metode konstruksi jembatan yang inovatif dan modern serta membawa pulang prestasi membanggakan bagi FTUI," kata Dr. Ir. Yuskar Lase, DEA., yang memiliki kepakaran di bidang struktur jembatan, gempa dan bangunan tinggi.
Jembatan Tim Nirbita Gardapati diharapkan dapat dipergunakan untuk membangun berbagai jembatan ramah lingkungan di penjuru Indonesia. Video animasi konstruksi jembatan Gulam Syedara dapat diakses melalui tautan http://bit.ly/jgulam.
Baca juga: Mahasiswa FTUI juara dua lomba keilmuan teknik industri se-Asia
Baca juga: Dosen FTUI raih juara pertama "audience choice"
Baca juga: FTUI kembangkan desain termometer otomatis untuk screening COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Ajang itu merupakan bagian dari 9th Civil on Action (CIA) yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (FT UGM).
Tiga mahasiswa yang tergabung dalam Tim Nirbita Gardapati tersebut adalah Alfetra Henoch Tandita, Muhammad Bisma Prasetyo, dan Vania Callista, dibimbing oleh dosen Departemen Teknik Sipil FTUI, Dr. Ir. Yuskar Lase, DEA.
"Desain jembatan ini terinspirasi oleh perjuangan masyarakat Desa Panca Kubu dan desa Gampong Panca, Aceh, yang selama 17 tahun terakhir terpisah oleh sungai dan tidak ada akses penghubung di antara kedua desa," kata Vania dalam keterangan tertulisnya diterima di Depok, Kamis.
Ia mengatakan timnya membuat desain jembatan yang diberi nama Gulam Syedara yang dalam Bahasa Aceh berarti Memikul Saudara. Jembatan ini merupakan jembatan pelengkung baja dengan bentang 80 meter dan lebar 10 meter.
Sustainable Bridge Competition (SBC), pada 9th Civil on Action (CIA) merupakan lomba keilmuan teknik sipil tingkat nasional yang mengusung tema Efficient and Future-Oriented Bridge Design as Breakthrough to Accelerate Sustainable Development. Kompetisi yang diselenggarakan secara daring ini diikuti oleh 27 tim pada tahap seleksi proposal (18 Februari – 16 April 2021).
Pada tahap final yang dilaksanakan pada 30 Mei 2021, hanya delapan tim terpilih yang dapat mempresentasikan gagasannya.
"Setelah lolos dari seleksi proposal, pada babak final seluruh finalis mempresentasikan metode konstruksi perakitan jembatan rancangan masing-masing. Selain metode konstruksi jembatan, tim kami juga menyampaikan perhitungan emisi karbon akibat transportasi dan material pembuatan jembatan Gulam Syedara serta menentukan strategi untuk mengurangi emisi karbon dalam pembangunannya," kata Bisma.
"Metode konstruksi jembatan Gulam Syedara menggunakan metode sliding support dimana jembatan dirakit terlebih dahulu hingga selesai, kemudian didorong ke seberang sungai dengan menggunakan hydraulic jack. Kami juga melakukan analisis emisi karbon (carbon footprint analysis) yang dihasilkan dalam pembangunan jembatan ini untuk memastikan bahwa desainnya ramah lingkungan," ujar Henoch menjelaskan terkait desain jembatan tersebut.
"Para mahasiswa ini belum pernah mengambil mata kuliah struktur jembatan dan struktur baja lanjut sebelum kompetisi ini, akan tetapi dengan gigih dan pantang menyerah, mereka belajar secara otodidak melalui konsultasi daring. Terbukti bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil, ketiga mahasiswa yang rajin dan cerdas ini mampu mengimplementasikan metode konstruksi jembatan yang inovatif dan modern serta membawa pulang prestasi membanggakan bagi FTUI," kata Dr. Ir. Yuskar Lase, DEA., yang memiliki kepakaran di bidang struktur jembatan, gempa dan bangunan tinggi.
Jembatan Tim Nirbita Gardapati diharapkan dapat dipergunakan untuk membangun berbagai jembatan ramah lingkungan di penjuru Indonesia. Video animasi konstruksi jembatan Gulam Syedara dapat diakses melalui tautan http://bit.ly/jgulam.
Baca juga: Mahasiswa FTUI juara dua lomba keilmuan teknik industri se-Asia
Baca juga: Dosen FTUI raih juara pertama "audience choice"
Baca juga: FTUI kembangkan desain termometer otomatis untuk screening COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021