Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta setiap kecamatan untuk memiliki ruang isolasi yang mumpuni sesuai standar kesehatan bagi para pasien COVID-19.
Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bandung Hendrawan mengatakan hal itu dilakukan guna mempercepat penanganan COVID-19. Adapun sejauh ini menurutnya baru ada 15 kecamatan yang memiliki ruang isolasi.
"Tempat isoman (isolasi mandiri) di 15 kecamatan ini sudah hasil konfirmasi dengan puskesmas. Pak camat koordinasi dan sudah disebutkan layak, maka itu sudah bisa dipakai oleh masyarakat," kata Hermawan di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Meski baru 15 kecamatan yang bisa digunakan, Hendrawan menyebut kecamatan lainnya pun telah menyiapkan ruang isolasi namun perlu ada peningkatan kualitas hingga sesuai dengan standar.
"Yang lain masih ada yang harus ditambahkan, seperti kamar mandinya, tempat tidurnya, sirkulasi udara harus diperhatikan, karena itu ruang sendiri jangan sampai menularkan ke orang lain," kata dia.
Dia pun menargetkan agar secepatnya seluruh kecamatan bisa memiliki ruang isolasi masing-masing. Minimal, kata dia, setiap kecamatan harus punya satu unit ruang isolasi.
"Karena dari 15 kecamatan itu ada yang satu kecamatan punya dua unit tempat isoman, rata-rata satu," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut bahwa kasus COVID-19 di Kota Bandung terkendali. Namun tingkat keterisian ruang isolasi di fasilitas kesehatan cukup tinggi.
"Angka BOR (Bed Occupancy Rate) itu masih 89 persen kalau nggak salah, tapi 50 persen pasiennya merupakan warga dari luar Kota Bandung, karena rujukan dari wilayah lainnya," kata dia.
Untuk itu, Yana mengimbau masyarakat agar terus berdisiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Karena pembatasan-pembatasan yang dilakukan pemerintah pun menurutnya untuk kepentingan kesehatan masyarakat.
"Jadi ikuti terus yang diatur oleh pemerintah, semuanya semata-mata untuk kepentingan bersama, meskipun sudah divaksinasi, belum tentu kita jadi superman juga," kata Yana.
Baca juga: Pemkot Bandung lanjutkan PPKM Mikro terbukti turunkan kasus COVID-19
Baca juga: Pemkot Bandung waspadai peningkatan kasus aktif COVID-19
Baca juga: Pemkot Bandung imbau rumah sakit tambah tempat tidur isolasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Bagian Pemerintahan Setda Kota Bandung Hendrawan mengatakan hal itu dilakukan guna mempercepat penanganan COVID-19. Adapun sejauh ini menurutnya baru ada 15 kecamatan yang memiliki ruang isolasi.
"Tempat isoman (isolasi mandiri) di 15 kecamatan ini sudah hasil konfirmasi dengan puskesmas. Pak camat koordinasi dan sudah disebutkan layak, maka itu sudah bisa dipakai oleh masyarakat," kata Hermawan di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Meski baru 15 kecamatan yang bisa digunakan, Hendrawan menyebut kecamatan lainnya pun telah menyiapkan ruang isolasi namun perlu ada peningkatan kualitas hingga sesuai dengan standar.
"Yang lain masih ada yang harus ditambahkan, seperti kamar mandinya, tempat tidurnya, sirkulasi udara harus diperhatikan, karena itu ruang sendiri jangan sampai menularkan ke orang lain," kata dia.
Dia pun menargetkan agar secepatnya seluruh kecamatan bisa memiliki ruang isolasi masing-masing. Minimal, kata dia, setiap kecamatan harus punya satu unit ruang isolasi.
"Karena dari 15 kecamatan itu ada yang satu kecamatan punya dua unit tempat isoman, rata-rata satu," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut bahwa kasus COVID-19 di Kota Bandung terkendali. Namun tingkat keterisian ruang isolasi di fasilitas kesehatan cukup tinggi.
"Angka BOR (Bed Occupancy Rate) itu masih 89 persen kalau nggak salah, tapi 50 persen pasiennya merupakan warga dari luar Kota Bandung, karena rujukan dari wilayah lainnya," kata dia.
Untuk itu, Yana mengimbau masyarakat agar terus berdisiplin menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Karena pembatasan-pembatasan yang dilakukan pemerintah pun menurutnya untuk kepentingan kesehatan masyarakat.
"Jadi ikuti terus yang diatur oleh pemerintah, semuanya semata-mata untuk kepentingan bersama, meskipun sudah divaksinasi, belum tentu kita jadi superman juga," kata Yana.
Baca juga: Pemkot Bandung lanjutkan PPKM Mikro terbukti turunkan kasus COVID-19
Baca juga: Pemkot Bandung waspadai peningkatan kasus aktif COVID-19
Baca juga: Pemkot Bandung imbau rumah sakit tambah tempat tidur isolasi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021