Pemerintah Kota Bandung terus melanjutkan pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang sebelumnya telah terbukti sempat membuat laju kasus COVID-19 menurun.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut bila PPKM Mikro sebelumnya tidak dijalankan, maka Kota Bandung pun kini berpotensi mengalami situasi yang lebih mengkhawatirkan.

"Kalau waktu itu kita tidak lakukan PPKM Mikro sudah jelas kan itu masuk zona apa, treatment-nya berbeda kan," kata Yana di Bandung, Jawa Barat, Selasa.

Menurutnya arahan Presiden Joko Widodo untuk memperkuat PPKM di setiap daerah juga berkaca dari situasi penyebaran COVID-19 sebelum masa libur panjang lebaran yang cukup efektif.

"Jadi memang presiden melihat beberapa daerah yang melakukan PPKM dengan ketat itu penyebaran COVID-19-nya terkendali," kata Yana.

Adapun ia juga menyebut kasus COVID-19 di Kota Bandung saat ini masih terkendali meski setiap harinya mengalami peningkatan. Namun kini tingkat keterisian ruang isolasi menurutnya mengalami lonjakan.

Dia menjelaskan kini Bed Occupancy Rate (BOR) di sejumlah fasilitas kesehatan Kota Bandung berada di angka 89 persen. Pasalnya, puluhan fasilitas kesehatan di Kota Bandung merupakan rujukan bagi pasien dari daerah sekitarnya.

"Tapi 50 persennya itu warga dari luar Kota Bandung, atas dasar kemanusiaan kita tidak bisa melarang warga dari luar Kota Bandung," kata dia.

Berdasarkan data Pusat Informasi COVID-19 Kota Bandung, pada awal tahun 2021 kasus COVID-19 di Kota Bandung mengalami peningkatan akibat adanya libur panjang Tahun Baru.

Peningkatan itu mulai nampak di pekan kedua bulan Januari hingga pertengahan bulan Februari dengan kasus aktif COVID-19 mulai dari 900 hingga 1.500 kasus.

Padahal sebelum periode tersebut atau pada akhir tahun 2020, jumlah kasus aktif COVID-19 hanya berkisar mulai dari 400 hingga 700.

Dengan adanya peningkatan di awal tahun 2021 itu, Pemkot Bandung juga mulai mengikuti arahan pemerintah pusat dengan penerapan PPKM Mikro.

Akhirnya tingkat kasus COVID-19 di Kota Bandung pun nampak mengalami penurunan mulai dari pertengahan Maret hingga awal Juni 2021. Selama periode tersebut angka kasus aktif COVID-19 tidak pernah melebihi angka 1.000 kasus.

Adapun mulai 12 Juni 2021, angka kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung mulai kembali menembus lebih dari 1.000 kasus. Peningkatan itu diduga karena adanya libur panjang pada Mei 2021.

Baca juga: Disbudpar Kota Bandung sesuaikan berbagai agenda wisata secara hibrida

Baca juga: RS di Bandung harus valid identifikasi jenazah COVID-19

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021