Bandung, 22/10 (ANTARA) - Jelang Idul Adha, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung akan membentuk tim pengecekkan kesehatan di beberapa sentra penjualan ternak di Kota Bandung paling lambat dua minggu sebelum hari H.
"Kami akan melakukan pengecekkan Ante morfem untuk memeriksa kesehatan hewan ternak sebelum dipotong pada saat Idul Adha, kemudian memberinya kalung leher sebagai tanda hewan sehat," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Bandung Elly Wasliah di Bandung, Jumat.
Dia menjelaskan mekanisme pemeriksaan akan dilaksanakan secara dua tahap, yaitu antemorfem dan postmorfem atau sebelum dan setelah hewan dipotong guna mengantisipasi adanya hewan berpenyakit.
Disperta secara intensif akan menurunkan petugas tim medis untuk mengecek kualitas daging dengan menggunakan alat sensor "Fresh Q" dan "pH Indicator, setelah hewan dipotong, sementara pada sebelumnya dilakukan pengecekkan secara umum.
"Hewan ternak padasaat Idul Adha itu biasanya dinyatakan sehat jika tidak diindikasikan ada penyakit, umurnya memadai secara aturan Islam serta penampilan fisiknya sangat bagus dan tidak boleh cacat" katanya.
Selain sehat secara fisik, hewan kurban juga dinyatakan memenuhi persyaratan jika usianya sudah diatas 1 tahun untuk domba dan 1,5 tahun untuk sapi.
"Miniimal harus diatas diatas 1 - 1,5 tahun untuk hewan ternak, dan ini bisa diindikasikan dengan jumlah gigi susu hewan yang sudah tanggal," katanya.
Pada Idul Adha 2009asapi yang dipotong mencapai 1231 ekor dan Domba 4169 ekor dengan jumlah daging yang dibuang sebanyak 36,05 kg untuk Sapi dan Domba 13,85 kg karena positif terkena cacing hati.
"Jadi pada saat Idul Adha Petugas dari Disperta akan dibagi menjadi 4-6 tim yang akan terjun dibeberapa tempat pemotongan hewan kurban, untuk mengecek secara langsung kelayakan hewan potong," katanya.
***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Kami akan melakukan pengecekkan Ante morfem untuk memeriksa kesehatan hewan ternak sebelum dipotong pada saat Idul Adha, kemudian memberinya kalung leher sebagai tanda hewan sehat," kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Bandung Elly Wasliah di Bandung, Jumat.
Dia menjelaskan mekanisme pemeriksaan akan dilaksanakan secara dua tahap, yaitu antemorfem dan postmorfem atau sebelum dan setelah hewan dipotong guna mengantisipasi adanya hewan berpenyakit.
Disperta secara intensif akan menurunkan petugas tim medis untuk mengecek kualitas daging dengan menggunakan alat sensor "Fresh Q" dan "pH Indicator, setelah hewan dipotong, sementara pada sebelumnya dilakukan pengecekkan secara umum.
"Hewan ternak padasaat Idul Adha itu biasanya dinyatakan sehat jika tidak diindikasikan ada penyakit, umurnya memadai secara aturan Islam serta penampilan fisiknya sangat bagus dan tidak boleh cacat" katanya.
Selain sehat secara fisik, hewan kurban juga dinyatakan memenuhi persyaratan jika usianya sudah diatas 1 tahun untuk domba dan 1,5 tahun untuk sapi.
"Miniimal harus diatas diatas 1 - 1,5 tahun untuk hewan ternak, dan ini bisa diindikasikan dengan jumlah gigi susu hewan yang sudah tanggal," katanya.
Pada Idul Adha 2009asapi yang dipotong mencapai 1231 ekor dan Domba 4169 ekor dengan jumlah daging yang dibuang sebanyak 36,05 kg untuk Sapi dan Domba 13,85 kg karena positif terkena cacing hati.
"Jadi pada saat Idul Adha Petugas dari Disperta akan dibagi menjadi 4-6 tim yang akan terjun dibeberapa tempat pemotongan hewan kurban, untuk mengecek secara langsung kelayakan hewan potong," katanya.
***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010