Wakil Ketua Kontak Tani dan Nelayan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sutatang mengatakan para petani yang berada di delapan kecamatan khawatir tak bisa tanam, karena tanggul irigasi jebol sehingga air tidak masuk ke areal persawahan.

"Ada delapan kecamatan yang areal persawahannya terkena dampak tanggul irigasi jebol," kata Sutatang di Indramayu, Sabtu.

Ia mengatakan sudah hampir dua minggu petani yang berada di delapan kecamatan Kabupaten Indramayu, tidak mendapat pasokan air irigasi untuk areal persawahan mereka.

Hal ini, kata Sutatang, karena tanggul saluran irigasi yang berada di Desa Pagedangan, Kecamatan Kertasmaya, jebol dan membuat pasokan air ke areal persawahan di delapan kecamatan terganggu.

Dengan jebolnya tanggul tersebut, lanjutnya, membuat para petani kesulitan mendapatkan air sehingga mereka tidak bisa tanam padi karena kekeringan.

"Delapan kecamatan tidak mendapat pasokan air dari Bendung Rentang, sehingga petani ada yang tidak bisa tanam," tuturnya.

Delapan kecamatan yang terdampak dari jebolnya tanggul yaitu Kecamatan Kedokanbunder, Karangampel, Juntiyuat, Jatibarang, Indramayu, Sliyeg, Balongan dan Kerangkeng.

Ia menambahkan ketika tidak segera diperbaiki, maka dipastikan petani tidak bisa tanam, karena air yang dibutuhkan untuk mengolah sawah tidak ada.

"Kalau tidak segera diperbaiki petani dipastikan tidak bisa tanam," katanya.

Baca juga: Pemkab Indramayu normalisasi irigasi untuk selamatkan tanaman padi petani

Baca juga: KTNA Indramayu sebut ratusan hektare tanaman padi terancam puso

Baca juga: Bantuan alsintan dari Presiden untuk petani Indramayu diserahkan Mentan

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021