Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, memperkirakan ratusan hektare tanaman padi di lima kecamatan Indramayu terancam puso atau gagal panen, karena pasokan air yang minim.
"Ada ratusan hektare tanaman padi yang terancam gagal panen," kata Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu Sutatang di Indramayu, Jawa Barat, Jumat.
Ia mengatakan lima kecamatan itu yaitu Kandanghur, Terisi, Gabuswetan, Losarang, dan Cikedung.
Menurut dia, kondisi tanaman padi di lima kecamatan itu masih berumur satu sampai dua bulan, sedangkan air sudah tidak lagi mengalir ke daerah tersebut, sehingga jika dalam waktu dekat tidak teraliri air, maka dipastikan akan puso.
"Sekarang pasokan air di daerah itu sangat sedikit, sehingga petani tidak bisa mengairi tanaman padinya," tuturnya.
Sutatang menambahkan lima kecamatan tersebut, memang sangat rentan, yakni ketika musim hujan dilanda banjir dan saat kemarau, mengalami kekeringan.
Untuk itu, ia berharap ada upaya pemerintah setempat agar petani tidak merugi.
"Solusi sangat dibutuhkan, karena kejadian ini tidak hanya sekali, tapi sudah berulang kali tanaman padi petani rusak akibat musim," katanya.
Baca juga: KTNA Indramayu catat 2.000 hektare tanaman padi puso terdampak banjir
Baca juga: Sawah gagal panen di Indramayu capai 5.666 ha
Baca juga: KTNA: Seribuan hektare tanaman padi indramayu puso
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Ada ratusan hektare tanaman padi yang terancam gagal panen," kata Wakil Ketua KTNA Kabupaten Indramayu Sutatang di Indramayu, Jawa Barat, Jumat.
Ia mengatakan lima kecamatan itu yaitu Kandanghur, Terisi, Gabuswetan, Losarang, dan Cikedung.
Menurut dia, kondisi tanaman padi di lima kecamatan itu masih berumur satu sampai dua bulan, sedangkan air sudah tidak lagi mengalir ke daerah tersebut, sehingga jika dalam waktu dekat tidak teraliri air, maka dipastikan akan puso.
"Sekarang pasokan air di daerah itu sangat sedikit, sehingga petani tidak bisa mengairi tanaman padinya," tuturnya.
Sutatang menambahkan lima kecamatan tersebut, memang sangat rentan, yakni ketika musim hujan dilanda banjir dan saat kemarau, mengalami kekeringan.
Untuk itu, ia berharap ada upaya pemerintah setempat agar petani tidak merugi.
"Solusi sangat dibutuhkan, karena kejadian ini tidak hanya sekali, tapi sudah berulang kali tanaman padi petani rusak akibat musim," katanya.
Baca juga: KTNA Indramayu catat 2.000 hektare tanaman padi puso terdampak banjir
Baca juga: Sawah gagal panen di Indramayu capai 5.666 ha
Baca juga: KTNA: Seribuan hektare tanaman padi indramayu puso
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021