Satgas COVID-19 Cianjur, Jawa Barat, mencatat penularan virus di daerah setempat meningkat selama satu bulan terakhir, hingga saat ini 127 orang menjalani isolasi mandiri di rumah sakit dan vila khusus.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Jumat mengatakan meski penularan mengalami peningkatan, namun diikuti dengan angka kesembuhan yang cukup berimbang. Total pasien positif COVID-19 di Cianjur, sebanyak 5.406, sedangkan pasien yang sudah sembuh 4.818, sisanya masih menjalani isolasi.
"Untuk pasien yang masih menjalani isolasi di sejumlah tempat seperti rumah sakit dan vila khusus serta isolasi mandiri di rumah, rata-rata kondisi kesehatannya mulai membaik. Tinggal menunggu hasil tes ketiga sebelum dinyatakan sembuh," katanya.
Sebagai upaya menekan angka penularan yang kembali tinggi, sudah terjadi sejak libur panjang hari raya hingga saat ini, pihaknya meningkatkan pendataan yang dilakukan gugus tugas kecamatan hingga tingkat RT. Pasalnya sebulan terakhir beberapa klaster baru ditemukan di wilayah selatan seperti klaster pengajian dan klaster resepsi pernikahan.
Pihaknya menduga kembali tingginya angka penularan terutama di wilayah selatan, akibat tingkat kepedulian warga untuk menerapkan prokes kembali menurun, ditambah banyaknya pemudik dari berbagai kota yang baru pulang setelah lebaran, sehingga tidak terkontrol karena tidak melaporkan diri.
"Kita juga temukan 7 orang warga di Kecamatan Cibinong yang positif COVID-19. Setelah dilakukan penelusuran mereka adalah pemudik yang baru pulang dari zona merah Jabodetabek. Sehingga pengawasan dan pendataan ditingkat desa dan RT kembali digencarkan," katanya.
Sementara seiring tingginya angka penularan di wilayah selatan Cianjur, membuat gugus tugas tingkat desa dan RT, rutin melakukan pemeriksaan dan pendataan terhadap warganya, terutama yang merantau ke kota besar. Bagi mereka yang baru pulang, dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri selama lima hari.
"Kami terus meningkatkan pengawasan dan pendataan terhadap warga sebagai upaya cepat memutus rantai penyebaran COVID-19 yang mungkin saja terbawa pemudik. Bahkan setiap warga diminta wajib lapor ketika hendak atau pulang dari luar kota," kata Kepala Desa Bojonglarang, Kecamatan Cijati, Asep Tuan.
Baca juga: Belasan tenaga kesehatan Puskesmas Cibinong Cianjur positif COVID-19
Baca juga: Klaster COVID-19 resepsi pernikahan ditemukan di Cibinong-Cianjur
Baca juga: Pantai Cemara Cianjur ditutup karena pedagang positif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur, dr Yusman Faisal di Cianjur Jumat mengatakan meski penularan mengalami peningkatan, namun diikuti dengan angka kesembuhan yang cukup berimbang. Total pasien positif COVID-19 di Cianjur, sebanyak 5.406, sedangkan pasien yang sudah sembuh 4.818, sisanya masih menjalani isolasi.
"Untuk pasien yang masih menjalani isolasi di sejumlah tempat seperti rumah sakit dan vila khusus serta isolasi mandiri di rumah, rata-rata kondisi kesehatannya mulai membaik. Tinggal menunggu hasil tes ketiga sebelum dinyatakan sembuh," katanya.
Sebagai upaya menekan angka penularan yang kembali tinggi, sudah terjadi sejak libur panjang hari raya hingga saat ini, pihaknya meningkatkan pendataan yang dilakukan gugus tugas kecamatan hingga tingkat RT. Pasalnya sebulan terakhir beberapa klaster baru ditemukan di wilayah selatan seperti klaster pengajian dan klaster resepsi pernikahan.
Pihaknya menduga kembali tingginya angka penularan terutama di wilayah selatan, akibat tingkat kepedulian warga untuk menerapkan prokes kembali menurun, ditambah banyaknya pemudik dari berbagai kota yang baru pulang setelah lebaran, sehingga tidak terkontrol karena tidak melaporkan diri.
"Kita juga temukan 7 orang warga di Kecamatan Cibinong yang positif COVID-19. Setelah dilakukan penelusuran mereka adalah pemudik yang baru pulang dari zona merah Jabodetabek. Sehingga pengawasan dan pendataan ditingkat desa dan RT kembali digencarkan," katanya.
Sementara seiring tingginya angka penularan di wilayah selatan Cianjur, membuat gugus tugas tingkat desa dan RT, rutin melakukan pemeriksaan dan pendataan terhadap warganya, terutama yang merantau ke kota besar. Bagi mereka yang baru pulang, dianjurkan untuk melakukan isolasi mandiri selama lima hari.
"Kami terus meningkatkan pengawasan dan pendataan terhadap warga sebagai upaya cepat memutus rantai penyebaran COVID-19 yang mungkin saja terbawa pemudik. Bahkan setiap warga diminta wajib lapor ketika hendak atau pulang dari luar kota," kata Kepala Desa Bojonglarang, Kecamatan Cijati, Asep Tuan.
Baca juga: Belasan tenaga kesehatan Puskesmas Cibinong Cianjur positif COVID-19
Baca juga: Klaster COVID-19 resepsi pernikahan ditemukan di Cibinong-Cianjur
Baca juga: Pantai Cemara Cianjur ditutup karena pedagang positif COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021