Soreang, 1/10 (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memandang perlu melibatkan pihak ketiga untuk membantu sosialisasi pekan pemberian vaksin antipenyakit kaki gajah (filariasis) gratis kepada masyarakat, untuk diminum November mendatang.

"Dalam pekan pemberian vaksin antifilariasis tahun ini, untuk sosialisasinya kami akan minta bantuan LSM Forum Peduli Kabupaten Bandung (FPKB)," Kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, H Ahmad Kustiaji, di Bandung, Jumat.

Sosialisasi pekan pemberian vaksin filariasis gratis tahun ini, kata Ahmad, sudah dimulai sejak Juni lalu, dan vaksinnya akan diterima pada bulan ini, dari Departemen Kesehatan RI.

Sejumlah Puskesmas di Kabupaten Bandung, sebagai ujung tombak pelaksanaan pencegahan dan pengobatan penyakit kaki gajah ini, kata Ahmad, sudah siap untuk sosialisasi hingga pemberian vaksin dan mengawasi meminumnya.

Kepala Puskesmas Kecamatan Soreang, Enda Nurlinda menyatakan, pihaknya bersama paramedis dan dokter yang ada di lingkungan kerjanya siap melakukan sosialisasi hingga ke tingkat RW.

Diberitakan sebelunya Pemertintah Kabupaten Bandung, kembali akan mendapat kiriman enam kontainer vaksin antifilariasis untuk penduduk setempat yang diminu pada pekan pemberian vaksin pada 10 hingga 13 Novemver.

"Jumlah obat yang akan kami terima itu, tidak jauh berbeda jumlahnya dengan tahun kemarin," kata Kepala Ahmad.

Enam kontainer vaksin antifilariasis yang akan diberikan kepada tiga juta penduduk Kabupaten Bandung tersebut, terdiri atas DEC, Albendazole, dan Parasetamol.

Upaya pemberantasan penyakit kaki gajah di Kabupaten Bandung, menurut Ahmad, tidak akan terhambat oleh minimnya dana dari APBD setempat yang besarannya kurang dari besaran ideal menurut pemerintah pusat.

Dalam upaya memberantas penyakit mematikan ini, kata Ahmad, Pemerintah Kabupaten Bandung hanya menyediakan dana yang bersumber APBD setempat Rp800 per orang termasuk biaya sosialisasi.

Sedangkan idealnya, menurut ukuran pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Bandung harus menganggarkan Rp 1.900 per orang, atau sekitar Rp 3 miliar, sementara dana yang ada sekitar Rp2,4 miliar.

Angka Rp3 miliar atau Rp2,4 miliar itu berdasarkan atas perhitungan jumlah penduduk Kabupaten Bandung saat ini, yang jumlahnya kurang lebih tiga juta orang.***3***

Ayi K

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010