Pemerintah Kota Bogor meluncurkan aplikasi integrasi dengan teknologi digital di bidang pekerjaan umum dan tata ruang yakni integrasi, kolaborasi, dan akselerasi pada penggunaan drone dan geographic information system (Interaksi DGIS), yang diharapkan bisa memberikan kemudahan akses publik.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Balai Kota Bogor, Kamis, mengatakan, dengan perkembangan teknologi digital saat ini sudah sepatutnya bidang pekerjaan umum, kebinamergaan, dan tata ruang, bisa mendapat kemudahan akses.
"Melalui integrasi teknologi ini maka harapan untuk menjadikan Kota Bogor sebagai kota yang lebih baik ke depan, bisa tercapai," katanya.
Menurut Dedie A Rachim, peluncuran aplikasi Interaksi DGIS ini menjadi salah satu upaya untuk menyiapkan database tata ruang dengan database perencanaan di Kota Bogor.
Untuk program jangka panjang, kata dia, bisa dikembangkan dan diintegrasikan lagi dengan proyek digitalisasi yang lain. "Aplikasi ini untuk pendataan yang lebih komprehensif, juga sebagai langkah pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang," katanya.
Menurut dia, melalui Integrasi DGIS ini, penyelarasan tata wilayah ini menjadi sangat penting. Apalagi terkait dengan batas wilayah antardaerah, harus benar-benar akurat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Chusnul Rozaqi, menjelaskan, aplikasi ini juga bekerja sama dengan Dinas Kominfo dan seluruh stakeholder di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.
Menurut dia, hasil gambar tiga dimensi yang diperoleh dari drone bisa masuk kedalam sistem informasi, serta untuk survei lapangan pemanfaatan ruang dapat menggunakan perangkat android maupun iOs.
"Interaksi DGIS dalam pengembangannya menjadi big data sains yang akan meningkatkan kualitas pelayanan publik, informasi teknis, serta pemanfaatan ruang yang cepat, efektif, efisien dan lebih akurat.
Pengembangan Integrasi DGIS ini ke depannya, kata dia, akan akan berbasis web. Setelah sistem ini sempurna, bisa ditampilkan secara menyeluruh pada pelayanan publik. "Untuk jangka panjangnya aplikasi ini akan mendukung kebijakan satu peta," katanya.
Baca juga: Bertambah tujuh warga perumahan di Kota Bogor positif COVID-19
Baca juga: Pemkot Bogor peringkat delapan di Jabar capaian skor MCP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Balai Kota Bogor, Kamis, mengatakan, dengan perkembangan teknologi digital saat ini sudah sepatutnya bidang pekerjaan umum, kebinamergaan, dan tata ruang, bisa mendapat kemudahan akses.
"Melalui integrasi teknologi ini maka harapan untuk menjadikan Kota Bogor sebagai kota yang lebih baik ke depan, bisa tercapai," katanya.
Menurut Dedie A Rachim, peluncuran aplikasi Interaksi DGIS ini menjadi salah satu upaya untuk menyiapkan database tata ruang dengan database perencanaan di Kota Bogor.
Untuk program jangka panjang, kata dia, bisa dikembangkan dan diintegrasikan lagi dengan proyek digitalisasi yang lain. "Aplikasi ini untuk pendataan yang lebih komprehensif, juga sebagai langkah pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan pengawasan penataan ruang," katanya.
Menurut dia, melalui Integrasi DGIS ini, penyelarasan tata wilayah ini menjadi sangat penting. Apalagi terkait dengan batas wilayah antardaerah, harus benar-benar akurat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Chusnul Rozaqi, menjelaskan, aplikasi ini juga bekerja sama dengan Dinas Kominfo dan seluruh stakeholder di lingkungan Pemerintah Kota Bogor.
Menurut dia, hasil gambar tiga dimensi yang diperoleh dari drone bisa masuk kedalam sistem informasi, serta untuk survei lapangan pemanfaatan ruang dapat menggunakan perangkat android maupun iOs.
"Interaksi DGIS dalam pengembangannya menjadi big data sains yang akan meningkatkan kualitas pelayanan publik, informasi teknis, serta pemanfaatan ruang yang cepat, efektif, efisien dan lebih akurat.
Pengembangan Integrasi DGIS ini ke depannya, kata dia, akan akan berbasis web. Setelah sistem ini sempurna, bisa ditampilkan secara menyeluruh pada pelayanan publik. "Untuk jangka panjangnya aplikasi ini akan mendukung kebijakan satu peta," katanya.
Baca juga: Bertambah tujuh warga perumahan di Kota Bogor positif COVID-19
Baca juga: Pemkot Bogor peringkat delapan di Jabar capaian skor MCP
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021