Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi kasus baru penularan virus corona penyebab COVID-19 varian B117 asal Inggris dan varian B1351 asal Afrika Selatan.
Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pada Senin mengatakan bahwa penularan dua varian virus corona hasil mutasi tersebut ditemukan pada pekerja migran yang pulang ke Indonesia.
"Mutasi virus baru itu dibawa oleh pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang," katanya melalui pesan singkat kepada ANTARA di Jakarta.
Siti Nadia mengatakan bahwa penularan varian virus corona hasil mutasi tersebut terdeteksi dalam pemeriksaan menggunakan metode PCR pada dua pekerja migran yang sedang menjalani karantina di fasilitas pemerintah.
Kedua pekerja migran yang terinfeksi varian baru virus corona, menurut Siti Nadia, saat ini masih menjalani karantina dan kondisinya baik.
Dengan adanya tambahan dua kasus tersebut, Siti Nadia mengatakan, jumlah kasus penularan virus corona varian B117 seluruhnya 14 kasus dan jumlah kasus penularan virus corona varian B1351 seluruhnya dua kasus.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta pada Senin pagi mengatakan bahwa dua kasus baru penularan virus corona yang sudah bermutasi ditemukan di Jawa Timur.
"Dua-duanya merupakan pekerja migran Indonesia yang datang dari Malaysia," katanya.
Menteri Kesehatan meminta para kepala daerah memperbanyak pemeriksaan untuk mendeteksi penularan varian baru virus corona serta mengingatkan warga untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona.
Baca juga: Waspadai tiga varian baru virus corona yang lebih cepat menular
Baca juga: Varian B1617 belum ditemukan di Indonesia
Baca juga: Guru Besar UI sebut virus corona mutasi baru E484K lebih menular
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi pada Senin mengatakan bahwa penularan dua varian virus corona hasil mutasi tersebut ditemukan pada pekerja migran yang pulang ke Indonesia.
"Mutasi virus baru itu dibawa oleh pekerja migran Indonesia (PMI) yang pulang," katanya melalui pesan singkat kepada ANTARA di Jakarta.
Siti Nadia mengatakan bahwa penularan varian virus corona hasil mutasi tersebut terdeteksi dalam pemeriksaan menggunakan metode PCR pada dua pekerja migran yang sedang menjalani karantina di fasilitas pemerintah.
Kedua pekerja migran yang terinfeksi varian baru virus corona, menurut Siti Nadia, saat ini masih menjalani karantina dan kondisinya baik.
Dengan adanya tambahan dua kasus tersebut, Siti Nadia mengatakan, jumlah kasus penularan virus corona varian B117 seluruhnya 14 kasus dan jumlah kasus penularan virus corona varian B1351 seluruhnya dua kasus.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menyampaikan keterangan pers di Jakarta pada Senin pagi mengatakan bahwa dua kasus baru penularan virus corona yang sudah bermutasi ditemukan di Jawa Timur.
"Dua-duanya merupakan pekerja migran Indonesia yang datang dari Malaysia," katanya.
Menteri Kesehatan meminta para kepala daerah memperbanyak pemeriksaan untuk mendeteksi penularan varian baru virus corona serta mengingatkan warga untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan agar terhindar dari penularan virus corona.
Baca juga: Waspadai tiga varian baru virus corona yang lebih cepat menular
Baca juga: Varian B1617 belum ditemukan di Indonesia
Baca juga: Guru Besar UI sebut virus corona mutasi baru E484K lebih menular
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021