Bandung, 24/9 (ANTARA) - Polsek Cicalengka, Kabupaten Bandung, berhasil perangi penyakit masyarakat prostitusi di jalanan dengan pola badan bimbingan keamanan dan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas).

Kapolsek Cicalengka, Kompol. Teddy, Jumat, mengatakan, sebelumnya para wanita PSK biasa mangkal di alu-alun Cicalengka.
Keberadaan Wanita PSK tersebut biasanya berbaur dengan para waria. "Mereka memanfaatkan semak atau jalan seputar alu-alun yang gelap," kata dia.

Namun semenjak beberapa bulan dia menjabat KapolselK Cicalengka, menurut Teddy, para wanita malam dan perempuan tersebut berangsur lenyap.

Hal tersebut diakuinya, karena dia terus menggecarkan kegiatan Babinkamtibmas, yang bekerjasama dengan masyarakat serta unsur Muspika lainnya.

Dikatakan dia, untuk memerangi para wanita PSK dan Waria dengan pola razia, dirasakan kurang efektif jika diterapkan di wilayah kecamatan Cicalengka.

Karena, setelah mereka dijaring oleh razia yang dilaksanakan, justru menimbulkan masalah untuk menyalurkannya.

"Jika di kota Bandung dulu saya berdinas, kita bekerjasama dengan Dinsos. PSK yang terjaring dikirim ke panti rehabilitasi yang ada di Palimanan atau di Cibadak. Sedangkan di sini, mau digimakan? Pola razia bisa dilakukan di Polres karena dekat dengan Dinsos yang ada di Soreang," jelasnya.

Dengan pola Babinkamtimbas, lanjut dia, perlahanan tapi kena sasaran.

Para anggota yang Babinlamtibmas, setiap malem bersama tokoh masyarakat mendatangi tempat-tempat yang dijadikan pangkalan para PSK dan Waria, yang kemudia mereka diberi pengarahan oleh anggota.

Selain itu, para anggota Polsek yang kerap kali melakukan kegiatan keagamaan, seperti pengajian, shalat wajib berjamaah, dan sering kali terlibat di masjid-masjid dekat alun-alun, faktor lainnya yang menjadikan wanita PSK dan waria tidak betah.

"Enggak tahu, mungkin mereka malu melihat polisi yang santri-santri," kada Teddy. ***1***
(T.PSO-226/C/Y003/Y003) 24-09-2010 18:42:33

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010