Pemerintah Kabupaten Garut membebaskan 12 desa dari area "blank spot" atau tidak terjangkau jaringan internet menjadi desa digital sehingga masyarakat bisa mendapatkan akses pelayanan publik maupun kepentingan lainnya berbasis internet dengan mudah.

"Kami dari pemerintah daerah melalui Diskominfo baru bisa kemarin itu usulan baru 50 desa yang 'blank spot', kita baru bisa hanya 12 desa," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Jawa Barat, Kamis.

Tercatat di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut bahwa desa yang saat ini sudah dengan mudah mengakses internet secara lancar yakni Desa Dano di Kecamatan Leles, Ciwangi di Kecamatan Limbangan, Desa Maroko, Simpang, Mekarwangi, Sagara di Kecamatan Cibalong.

Kemudian Desa Cisangkal di Kecamatan Cihurip, Desa Sindangsari di Kecamatan Cisompet, Desa Purwajaya di Kecamatan Peundeuy, Desa Bojong dan Desa Gunung Jampang di Kecamatan Bungbulang.

Helmi menyampaikan Kabupaten Garut memiliki 421 desa, dari banyaknya desa itu membutuhkan waktu dua sampai tiga tahun dengan anggaran yang cukup besar untuk menjadikan seluruh desa menjadi desa digital.

"Jaringan ini memang dengan anggaran tahun kemarin Rp3 miliar, tahun ini Rp10 miliar, ini juga sangat jauh dari kesempurnaan, mungkin ada dua tiga tahun lagi supaya jaringan kita merata di seluruh Kabupaten Garut," katanya.

Ia berharap pemerintah desa mempunyai inisiatif dan inovasi untuk mencanangkan program prioritas akses internet sehingga bisa segera terwujud desa digital yang akhirnya pelayanan publik lebih mudah.

"Tetap inisiatif atau inovasi atau kreativitas dari desa kami tunggu, dan itu yang akan kita prioritaskan, kalau ada desa benar-benar punya keinginan kuat, tekad kuat, itu kita prioritaskan," katanya.

Ia berharap desa digital yang sudah berjalan di Garut bisa menjadi contoh bagi desa lainnya untuk berusaha bersama-sama membangun desanya menuju desa digital dengan membuat program seperti 'smart pole' atau tiang cerdas yang bisa memancarkan sinyal internet.

"Jadi memang teknologi digital dengan era 4.0 harus bisa dirasakan ke tingkat bawah ke kampung-kampung dan harus sampai ke RT dan Ke RW," katanya.

Baca juga: Pemkab Garut alokasikan Rp10 miliar untuk jaringan internet di pedesaan

Baca juga: Diskominfo Kabupaten Garut perluas layanan jaringan internet hingga pelosok desa

Baca juga: Pemkab Garut targetkan 2022 semua layanan desa sudah berbasis daring

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021