Bandung, 29/8 (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan membangun Posko Pengamatan Gunung Api (PGA) Sinabung menyusul perubahan tipe gunung api itu dari B menjadi tipe A.

"Gunung Sinabung selama ini tidak tercatat aktivitas vulkaniknya sejak tahun 1600. Selama ini tidak dipantau terus menerus karena bertipe B, namun setelah adanya aktivitas letusan dan menjadi tipe A maka di sana akan dibangunkan Posko Pengamatan," kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api PVMBG Badan Geologi Hendrasto ketika dihubungi dari Bandung, Minggu.

Menurut Hendrasto, Tim Tanggap Darurat PVMBG saat ini sudah berada di lokasi bencana letusan gunung api itu berikut peralatan pemantauan lengkap.

Namun demikian belum ditetapkan di mana Posko PGA Sinabung akan ditempatkan, saat ini Tim Tanggap Darurat menempatkan posko di sekitar gunung api itu.

"Fokus saat ini melakukan tanggap darurat dan merekomendasikan pengungsian warga di sekitar lokasi. Mereka yang tinggal dalam radius 6Km dari kawah direkomendasikan mengungsi," kata Hendrasto.

Menurut Hendrasto, karena gunung api itu masuk Tipe B, maka selama ini tidak ada data aktivitas gunung api itu. Namun berdasarkan kegiatan vulkaniknya yang langsung eksplosif, PVMBG langsung menetapkan statusnya menjadi awas (level IV) sejak Minggu dinihari pkl 00.10 WIB.

"Tak ada data awal, kecuali hasil pengamatan visual. Karena adanya gemuruh dan hembusan abu vulkanik maka langsung naik ke level awas," kata Hendrasto.

Ketika ditanyakan kemungkinan adanya gunung api tipe B yang kembali aktif seperti Gunung Sinabung, menurut Hendrasto tidak bisa disama ratakan untuk semua gunung tipe itu.

Ia mengakui peristiwa naiknya status gunung api dari tipe B kembali aktif cukup langka. Ia menyebutkan saat ini ada sekitar 30 gunung api tipe B yakni gunung yang tak ada kegiatan vulkanik sejak tahun 1600.

Sedangkan gunung vulkanik tipe A atau gunung api yang memiliki rekam jejak aktivitas vulkanik sejak tahun 1600 saat ini menjadi 69 gunung, termasuk terakhir Gunung Sinabung.

***3***
Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010