Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat mendukung kelompok masyarakat membuat Sekolah Sungai Cimanuk untuk menyelamatkan dan mengedukasi masyarakat terhadap pentingnya sungai bagi kehidupan makhluk hidup.
"Garut bukan hanya disebut kota wisata, tapi juga kota sekolah sungai yang saat ini sedang ngetren," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Garut Suherman melalui siaran pers di Garut, Sabtu.
Suherman mewakili pemerintahan daerah meninjau tempat kegiatan Sekolah Sungai Cimanuk di sekitar Jembatan Copong, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, sekaligus menyerahkan perahu karet untuk menunjang kegiatan sekolah tersebut.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah, kata Suherman, sementara berupa perahu karet yang disiapkan dengan instrukturnya untuk menunjang kegiatan masyarakat dalam menjalankan program Sekolah Sungai Cimanuk.
"Kami memberikan pinjam pakai perahu untuk berlatih di sekolah sungai, instrukturnya dari Pak Kalak (Kepala Pelaksana BPBD Garut)," kata Suherman.
Ia berharap sungai terbesar di Garut maupun sungai lainnya yang bermuara ke Sungai Cimanuk dapat dijaga dengan baik dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, serta bisa menyadarkan masyarakat untuk tidak buang sampah ke sungai.
"Jangan buang sampah sembarangan, mudah-mudahan sekolah sungai sukses," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satriabudi menambahkan pihaknya mendukung program Sekolah Sungai Cimanuk dan berharap terus berkembang dan maju untuk menjaga lingkungan.
"Harapan kami semua sekolah sungai bisa maju sukses," katanya.
Sekolah Sungai Cimanuk didirikan Gabungan Anak Sunda (GAS) bersama sukarelawan lainnya yang berawal dari keprihatinan kondisi Sungai Cimanuk banyak enceng gondok dan sampah, sehingga menambah kesan kumuh di bantaran sungai.
Sekjen DPP GAS Mulyono Khadafi mengatakan sekolah ini diharapkan seluruh sungai di Garut menjadi sehat dan tidak menjadi tempat sampah yang akhirnya menimbulkan bencana banjir saat musim hujan.
Ia berharap program penyelamatan lingkungan melalui kegiatan Sekolah Sungai Cimanuk itu mendapatkan dukungan dari semua pihak dengan turut berpartisipasi dan peduli terhadap lingkungan agar tidak terjadi bencana alam.
"Tugas kami bagaimana memahami tentang sungai, mencintai lingkungan, dan tentunya menanamkan semangat cinta lingkungan," katanya.
Baca juga: Pegiat lingkungan berharap kawasan Gunung Cikuray jadi cagar alam
Baca juga: Polisi tanam ribuan pohon antisipasi bencana alam di Garut
Baca juga: Polres Garut selidiki dugaan kejahatan lingkungan di Leles
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Garut bukan hanya disebut kota wisata, tapi juga kota sekolah sungai yang saat ini sedang ngetren," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemkab Garut Suherman melalui siaran pers di Garut, Sabtu.
Suherman mewakili pemerintahan daerah meninjau tempat kegiatan Sekolah Sungai Cimanuk di sekitar Jembatan Copong, Desa Haurpanggung, Kecamatan Tarogong Kidul, sekaligus menyerahkan perahu karet untuk menunjang kegiatan sekolah tersebut.
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah daerah, kata Suherman, sementara berupa perahu karet yang disiapkan dengan instrukturnya untuk menunjang kegiatan masyarakat dalam menjalankan program Sekolah Sungai Cimanuk.
"Kami memberikan pinjam pakai perahu untuk berlatih di sekolah sungai, instrukturnya dari Pak Kalak (Kepala Pelaksana BPBD Garut)," kata Suherman.
Ia berharap sungai terbesar di Garut maupun sungai lainnya yang bermuara ke Sungai Cimanuk dapat dijaga dengan baik dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, serta bisa menyadarkan masyarakat untuk tidak buang sampah ke sungai.
"Jangan buang sampah sembarangan, mudah-mudahan sekolah sungai sukses," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satriabudi menambahkan pihaknya mendukung program Sekolah Sungai Cimanuk dan berharap terus berkembang dan maju untuk menjaga lingkungan.
"Harapan kami semua sekolah sungai bisa maju sukses," katanya.
Sekolah Sungai Cimanuk didirikan Gabungan Anak Sunda (GAS) bersama sukarelawan lainnya yang berawal dari keprihatinan kondisi Sungai Cimanuk banyak enceng gondok dan sampah, sehingga menambah kesan kumuh di bantaran sungai.
Sekjen DPP GAS Mulyono Khadafi mengatakan sekolah ini diharapkan seluruh sungai di Garut menjadi sehat dan tidak menjadi tempat sampah yang akhirnya menimbulkan bencana banjir saat musim hujan.
Ia berharap program penyelamatan lingkungan melalui kegiatan Sekolah Sungai Cimanuk itu mendapatkan dukungan dari semua pihak dengan turut berpartisipasi dan peduli terhadap lingkungan agar tidak terjadi bencana alam.
"Tugas kami bagaimana memahami tentang sungai, mencintai lingkungan, dan tentunya menanamkan semangat cinta lingkungan," katanya.
Baca juga: Pegiat lingkungan berharap kawasan Gunung Cikuray jadi cagar alam
Baca juga: Polisi tanam ribuan pohon antisipasi bencana alam di Garut
Baca juga: Polres Garut selidiki dugaan kejahatan lingkungan di Leles
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021