Subang, 21/8 (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Subang Jawa Barat (Jabar), Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Dadang Hartanto, Sabtu, di Subang mengatakan, kawasan pantai utara di daerah itu rawan tindak kriminal.

"Pada operasi Ketupat Lodaya tahun 2010 ini kami nyatakan kawasan Pantura Subang merupakan kawasan rawan tindak kriminal," kata Dadang.

Ia menjelaskan, beberapa daerah di Pantura Subang yang masuk dalam daftar kawasan rawan kriminal, di antaranya Kecamatan Purwadadi serta Pabuaran Subang.

"Kecamatan Purwadadi serta Pabuaran Subang merupakan daerah yang masih memiliki kawasan perkebunan yang sepi yang menghubungkan setiap desa dan diindikasikan masih terdapatnya gerombolan 'bajing loncat' yang biasa beroperasi merampok setiap warga maupun kendaraan yang melewati daerah tersebut," katanya.

Dalam hal ini, menurut dia, pihaknya telah membentuk tim satuan tugas (Satgas) Pantura Subang yang berfungsi untuk antisipasi hingga tindakan cepat terhadap temuan masalah kriminal di wilayah kawasan tersebut.

"Lingkungan rumah-rumah yang ditinggalkan mudik oleh pemiliknya pun merupakan kawasan rawan tindak kriminal sehingga kami menyiagakan satgas kriminal Pantura yang selalu siap memantau setiap lingkungan masyarakat untuk mendeteksi tindak kriminal," tutur Dadang.

Kapolres menjelaskan bahwa kawasan Pantura Subang, tepatnya di lintasan penyeberangan kendaraan Kecamatan Patokbeusi Subang merupakan kawasan rawan kemacetan karena di daerah tersebut terdapat lintasan yang menghubungkan kegiatan masyarakat dari satu desa ke desa yang lainnya.

"Kami juga mencatat bahwa lintasan penyebrangan Cikalong Sukamandi Kecamatan Ciasem, Subang merupakan kawasan rawan kemacetan lalu lintas karena di titik tersebut terdapat pula lintasan penyebrangan masyarakat serta kegiatan pasar," katanya menambahkan.

Selain itu, kata Dadang Hartanto, kawasan pasar Kalijati Subang turut masuk ke dalam daftar titik rawan kemacetan pada pelaksanaan arus mudik hingga arus balik Lebaran tahun 2010 ini.

Jamal AR

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010