Masyarakat Indonesia dinilai mulai menerima keberadaan mata uang digital Bitcoin maupun aset kripto lainnya, bahkan menunjukkan kecenderungan peningkatan jumlah yang memanfaatkannya.
CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Jumat, menyatakan, terlihat dari jumlah anggota Indonesia Bitcoin and crypto exchanges tersebut yang saat ini mencapai 3 juta anggota aktif.
"Meningkatnya jumlah member karena masyarakat Indonesia yang saat ini sedang hype Bitcoin dan kripto. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia dan bukan hanya di Indonesia," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Penambahan jumlah anggota tersebut, lanjutnya, karena efek dari meningkatnya harga Bitcoin dan aset kripto secara fantastis dimana hampir seluruh top aset kripto mencatatkan rekor all time high (harga tertinggi sepanjang sejarah), di antaranya Bitcoin, Ethereum, DOGE Tron, Bittorrent dan lain-lain.
"Jumlah member terus meningkat dari tahun ke tahun. Meski Indonesia hanya menyumbang satu persen volume transaksi Bitcoin dari seluruh dunia. Tetapi ini menandakan bahwa orang-orang Indonesia sudah mulai banyak yang menggemari Bitcoin dan aset kripto lain,” katanya.
Terkait hal itu Indodax siap meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menghadirkan Bitcoin dan altcoin, serta teknologi Blockchain.
Upaya tersebut dilakukan menghadirkan ratusan puluhan konten menarik setiap harinya melalui media sosial resmi Indodax serta aktif memberikan edukasi melalui website Indodax.Academy.
Adapun konten-konten tersebut membahas tentang profil kripto, cara membeli kripto di Indodax, cara berinvestasi, manajemen keuangan untuk trader, tips dan trik dan informasi menarik lainnya.
“Semuanya disajikan dengan bentuk informasi dan visual yang mudah dipahami oleh siapa saja. Termasuk oleh pemula. Tentu saja semuanya didapatkan secara gratis bagi siapa saja,” katanya.
Baca juga: Indonesia catat kenaikan transaksi Bitcoin satu persen
Baca juga: Investasi di uang kripto kuartal I capai rekor 4,5 miliar dolar
Baca juga: Kapitalisasi pasar uang kripto melonjak ke rekor tertinggi 2 triliun dolar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
CEO Indodax Oscar Darmawan di Jakarta, Jumat, menyatakan, terlihat dari jumlah anggota Indonesia Bitcoin and crypto exchanges tersebut yang saat ini mencapai 3 juta anggota aktif.
"Meningkatnya jumlah member karena masyarakat Indonesia yang saat ini sedang hype Bitcoin dan kripto. Fenomena ini terjadi di seluruh dunia dan bukan hanya di Indonesia," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Penambahan jumlah anggota tersebut, lanjutnya, karena efek dari meningkatnya harga Bitcoin dan aset kripto secara fantastis dimana hampir seluruh top aset kripto mencatatkan rekor all time high (harga tertinggi sepanjang sejarah), di antaranya Bitcoin, Ethereum, DOGE Tron, Bittorrent dan lain-lain.
"Jumlah member terus meningkat dari tahun ke tahun. Meski Indonesia hanya menyumbang satu persen volume transaksi Bitcoin dari seluruh dunia. Tetapi ini menandakan bahwa orang-orang Indonesia sudah mulai banyak yang menggemari Bitcoin dan aset kripto lain,” katanya.
Terkait hal itu Indodax siap meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menghadirkan Bitcoin dan altcoin, serta teknologi Blockchain.
Upaya tersebut dilakukan menghadirkan ratusan puluhan konten menarik setiap harinya melalui media sosial resmi Indodax serta aktif memberikan edukasi melalui website Indodax.Academy.
Adapun konten-konten tersebut membahas tentang profil kripto, cara membeli kripto di Indodax, cara berinvestasi, manajemen keuangan untuk trader, tips dan trik dan informasi menarik lainnya.
“Semuanya disajikan dengan bentuk informasi dan visual yang mudah dipahami oleh siapa saja. Termasuk oleh pemula. Tentu saja semuanya didapatkan secara gratis bagi siapa saja,” katanya.
Baca juga: Indonesia catat kenaikan transaksi Bitcoin satu persen
Baca juga: Investasi di uang kripto kuartal I capai rekor 4,5 miliar dolar
Baca juga: Kapitalisasi pasar uang kripto melonjak ke rekor tertinggi 2 triliun dolar
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021