Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut sedang membangun balai pembibitan domba garut (Ovis Aries) di Kecamatan Sukawening untuk menjaga kemurnian genetika domba garut sehingga kualitasnya tetap terjaga dengan baik sebagai ciri khas domba asli dari Garut.
"Sekarang kita sedang merintis Balai Peternakan Pembibitan Domba Garut untuk menjaga keaslian domba garut," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani di Garut, Senin.
Ia menuturkan balai pembibitan domba garut sebelumnya sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jabar yang berlokasi di Margawati, Kecamatan Garut Kota, namun balai itu masih terbatas dan kebutuhannya untuk seluruh daerah di Jabar.
Menurut dia balai pembibitan itu perlu juga dilakukan oleh Pemkab Garut untuk meningkatkan populasi dan kemurnian genetika domba garut sehingga bisa memenuhi kebutuhan peternak di Garut.
"Pembibitan ini dibantu juga sama provinsi untuk menyebarkan bibit dengan harga murah, di Garut juga nanti akan seperti itu mencontoh dari provinsi, dengan adanya balai maka kita punya ketersediaan bibit," kata Sofyan.
Ia menyampaikan saat ini pembangunan balai pembibitan domba garut itu sudah tahap pembebasan lahan seluas 8,7 hektare di Kecamatan Sukawening dengan kondisi alamnya yang cocok untuk pengembangbiakan domba.
Tahap selanjutnya, kata dia, akan dilakukan pembangunan sarana dan prasarana seperti kandang, kemudian kandang untuk kawin, pembuatan pakan, ruangan laboratorium, dan ruang kantor untuk pekerja.
"Tahun 2019 kita selesai pembebasan lahan, lalu 2020 ditunda dulu karena ada COVID-19, tahun berikutnya 2022 kita fokus pada pembangunan balai," katanya.
Ia menyampaikan kebutuhan anggaran untuk pembangunan balai pembibitan itu sebesar Rp10 miliar yang ditargetkan 2024 sudah bisa beroperasi melakukan pembibitan domba garut.
Ia berharap adanya balai pembibitan itu maka peternak bisa membeli bibit domba garut dengan harga murah dan kualitasnya terjamin.
"Jadi kami dalam pembibitan ini sebagai pelayanan kepada masyarakat, penjualannya pun diatur oleh perda yang harganya akan murah," katanya.
Ia menambahkan saat ini populasi domba di Garut mencapai 890 ribu ekor tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Leles, Wanaraja, Pasirwangi, dan daerah lainnya.
Ia berharap adanya balai pembibitan itu bisa mempercepat populasi domba garut yang saat ini baru mencapai 890 ribu ekor menjadi 1,2 juta ekor setiap tahunnya.
"Sekarang populasinya 890 ribu ekor, mudah-mudahan adanya balai bisa bertambah targetnya jadi 1,2 juta ekor dalam setahun," katanya.
Baca juga: Pelaku usaha kuliner kembangkan burger daging domba di Garut
Baca juga: Nasi liwet domba jadi nilai jual wisata kuliner khas di Garut
Baca juga: Satgas COVID-19 hentikan kegiatan adu ketangkasan domba di Tarogong Kaler Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Sekarang kita sedang merintis Balai Peternakan Pembibitan Domba Garut untuk menjaga keaslian domba garut," kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut Sofyan Yani di Garut, Senin.
Ia menuturkan balai pembibitan domba garut sebelumnya sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jabar yang berlokasi di Margawati, Kecamatan Garut Kota, namun balai itu masih terbatas dan kebutuhannya untuk seluruh daerah di Jabar.
Menurut dia balai pembibitan itu perlu juga dilakukan oleh Pemkab Garut untuk meningkatkan populasi dan kemurnian genetika domba garut sehingga bisa memenuhi kebutuhan peternak di Garut.
"Pembibitan ini dibantu juga sama provinsi untuk menyebarkan bibit dengan harga murah, di Garut juga nanti akan seperti itu mencontoh dari provinsi, dengan adanya balai maka kita punya ketersediaan bibit," kata Sofyan.
Ia menyampaikan saat ini pembangunan balai pembibitan domba garut itu sudah tahap pembebasan lahan seluas 8,7 hektare di Kecamatan Sukawening dengan kondisi alamnya yang cocok untuk pengembangbiakan domba.
Tahap selanjutnya, kata dia, akan dilakukan pembangunan sarana dan prasarana seperti kandang, kemudian kandang untuk kawin, pembuatan pakan, ruangan laboratorium, dan ruang kantor untuk pekerja.
"Tahun 2019 kita selesai pembebasan lahan, lalu 2020 ditunda dulu karena ada COVID-19, tahun berikutnya 2022 kita fokus pada pembangunan balai," katanya.
Ia menyampaikan kebutuhan anggaran untuk pembangunan balai pembibitan itu sebesar Rp10 miliar yang ditargetkan 2024 sudah bisa beroperasi melakukan pembibitan domba garut.
Ia berharap adanya balai pembibitan itu maka peternak bisa membeli bibit domba garut dengan harga murah dan kualitasnya terjamin.
"Jadi kami dalam pembibitan ini sebagai pelayanan kepada masyarakat, penjualannya pun diatur oleh perda yang harganya akan murah," katanya.
Ia menambahkan saat ini populasi domba di Garut mencapai 890 ribu ekor tersebar di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Tarogong Kaler, Tarogong Kidul, Leles, Wanaraja, Pasirwangi, dan daerah lainnya.
Ia berharap adanya balai pembibitan itu bisa mempercepat populasi domba garut yang saat ini baru mencapai 890 ribu ekor menjadi 1,2 juta ekor setiap tahunnya.
"Sekarang populasinya 890 ribu ekor, mudah-mudahan adanya balai bisa bertambah targetnya jadi 1,2 juta ekor dalam setahun," katanya.
Baca juga: Pelaku usaha kuliner kembangkan burger daging domba di Garut
Baca juga: Nasi liwet domba jadi nilai jual wisata kuliner khas di Garut
Baca juga: Satgas COVID-19 hentikan kegiatan adu ketangkasan domba di Tarogong Kaler Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021