Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat mendorong digitalisasi keuangan di tingkat kabupaten/kota yang ada di wilayah Jawa Barat (Jabar) karena saat ini rata-rata digitalisasi keuangan daerah di Jabar dari sisi penerimaan baru di angka 50 sampai 80 persen.
"(Digitalisasi keuangan daerah di 27 kabupaten/kotaJabar) rata-rata ada di angka 50 sampai 80 (untuk penerimaan). Paling rendah di atas 10 pesen sedangkan untuk pengeluaran sudah 100 persen," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto peluncuran Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) dan Media Briefing Event FEKDI Jawa Barat, di Kota Bandung, Senin.
Pada Sabtu (3/4) Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil telah membuka dengan resmi Gernas BBI dan BWI selama April 2021 yang dipusatkan di Jawa Barat.
Acara tersebut juga menjadi bagian terintegrasi dari event Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) 2021, Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2021, Ciayumajakuning Entrepreneur Festival dan Pagelaran Kreasi Priangan Timur dengan tema “Sinergi Mengembangkan Kreatifitas Menuju UKM Jabar Teratas”, dan tagline #UMKM Jabar Paten, #UMKM Juara.
Herawanto mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya berkesinambungan untuk menciptakan New UMKM Jawa Barat secara end-to-end sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tumbuh berdaya saing, bercirikan pemanfaatan digital, termasuk tidak hanya untuk mendukung promosi dan pemasaran secara virtual namun juga dalam proses produksinya, pembiayaannya dan transaksi bisnisnya.
Sehingga, kata dia, akan terbentuk daya saing yang diharapkan mampu memberikan kontribusi optimal terhadap perekonomian Jawa Barat dan nasional baik di masa saat pandemi namun juga di masa pasca pandemi.
Dia mengatakan secara nasional, dalam rangka upaya digitalisasi perekonomian termasuk UMKM tersebut diselenggarakan Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) secara nasional dengan tema “Bersinergi dalam Akselerasi Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Indonesia” yang berlangsung mulai tanggal 5-8 April 2021.
FEKDI sendiri, kata dia, memiliki tujuan untuk meningkatkan awareness pentingnya digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien untuk perekonomian Indonesia, meningkatkan kolaborasi otoritas baik di pusat maupun daerah, industri dan masyarakat dalam mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan Indonesia, mendorong optimalisasi inovasi dan stabilitas di bidang Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) serta mendukung pemulihan ekonomi.
Menurut dia, digitalisasi tersebut diharapkan dapat dipercepat dan diperluas melalui digitalisasi sistem pembayaran sebagai salah satu entry point penting untuk dukungan terhadap akses pembiayaan dan penciptaan ekosistem digital secara lebih luas dan terintegrasi.
Secara wilayah, kegiatan FEKDI tersebut di Jawa Barat menjadi bagian integral dari rangkaian kegiatan Gernas BBI-BWI April 2021 dan PKJB-KKJ 2021 yang juga menjadi bagian penting dari strategi untuk mempercepat pemulihan ekonomi serta untuk mendukung pencapaian visi Jawa Barat sebagai provinsi digital.
"Untuk itu, kegiatan hari ini merupakan road to 'FEKDI Jabar 2021' yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 April 2021 di Garut, Jawa Barat," kata dia.
FEKDI Jabar 2021 merupakan sebuah inisiatif penting pemerintah provinsi dan seluruh pemerintah daerah di wilayah Jawa Barat bersama Bank Indonesia se-Jawa Barat yang juga didukung oleh pemangku kebijakan dan lembaga keuangan setempat untuk memperkuat komitmen perluasan dan percepatan digitalisasi secara holistik dalam rangka menjalankan misi menuju “Provinsi Digital”, menuju Jabar Goes Digital.
"Dalam konsep digitalisasi holistik tersebut digitalisasi pembayaran merupakan salah satu entry point penting dalam mendorong ekosistem digital menjadi semakin luas dan terintegrasi," kata dia.
Jika dikaitkan dengan upaya pemulihan ekonomi secara sinergis melalui pendekatan pentahelix, maka perlu penguatan kelembagaan sebagaimana amanah dari Keppres No.3 Tahun 2021.
Herawanto mengatakan sebagai langkah awal dalam penguatan kelembagaan tersebut di Jawa Barat, pada kegiatan FEKDI Jabar 2021 akan dilaksanakan deklarasi dan pengukuhan beberapa Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di wilayah Provinsi Jawa Barat yang telah terbentuk.
Deklarasi tersebut sebagai bentuk awal komitmen pembentukan TP2DD selanjutnya di Jawa Barat, yang tentu diharapkan akan menjadi bagian penting dari tempat lahirnya berbagai kebijakan yang mendorong dan merealisasikan berbagai inisiatif dan inovasi dalam rangka mempercepat dan memperluas terbentuknya ekosistem digital di wilayah Jawa Barat.
Ia mengatakan struktur kelembagaan TP2DD melibatkan pemerintah Provinsi Jawa Barat yang didukung oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan industri perbankan termasuk BJB.
Pembentukan TP2DD Provinsi Jawa Barat tersebut diharapkan dapat segera diikuti oleh seluruh Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Adapun tugas strategis awal yang diamanatkan pada TP2DD antara lain menetapkan arah kebijakan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dalam rangka mendukung peningkatan efisiensi dan efektifitas layanan publik, transparansi dan tata kelola dalam sistem keuangan pemerintah daerah, yang pada gilirannya dapat mengoptimalkan pendapatan dan kesehatan fiskal daerah.
Selain itu, tugas strategis dalam jangka menengah-panjang adalah memastikan percepatan dan perluasan digitalisasi daerah secara menyeluruh dalam kehidupan masyarakatnya, di lingkungan usaha kecil sampai dengan usaha besar, di lingkungan para konsumen.
Digitalisasi tersebut agar dapat membentuk daya tahan dan daya saing yang tinggi bagi para produsen serta kenyamanan dan keamanan bagi para konsumen, baik di saat pandemi maupun setelah masa pandemi usai.
"Untuk itu, mari bersama-sama kita dukung upaya percepatan dan perluasan digitalisasi perekonomian Jawa Barat melalui dukungan terhadap FEKDI Jabar 2021 tersebut, sebagai bagian penting dari upaya percepatan pemulihan ekonomi Jawa Barat di masa pandemi serta upaya pencapaian pelaksanaan misi menuju 'Provinsi Digital': Jabar Goes Digital," kata dia.
Baca juga: Penjualan di Pasar rakyat Tasikmalaya naik empat kali berkat e-commerce
Baca juga: Pemerintah tetapkan Garut tuan rumah FEKDI 2021
Baca juga: Berkat digitalisasi UMKM brand sepatu Bogor tembus pasar ekspor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"(Digitalisasi keuangan daerah di 27 kabupaten/kotaJabar) rata-rata ada di angka 50 sampai 80 (untuk penerimaan). Paling rendah di atas 10 pesen sedangkan untuk pengeluaran sudah 100 persen," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Herawanto peluncuran Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) dan Media Briefing Event FEKDI Jawa Barat, di Kota Bandung, Senin.
Pada Sabtu (3/4) Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil telah membuka dengan resmi Gernas BBI dan BWI selama April 2021 yang dipusatkan di Jawa Barat.
Acara tersebut juga menjadi bagian terintegrasi dari event Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) 2021, Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2021, Ciayumajakuning Entrepreneur Festival dan Pagelaran Kreasi Priangan Timur dengan tema “Sinergi Mengembangkan Kreatifitas Menuju UKM Jabar Teratas”, dan tagline #UMKM Jabar Paten, #UMKM Juara.
Herawanto mengatakan kegiatan tersebut merupakan upaya berkesinambungan untuk menciptakan New UMKM Jawa Barat secara end-to-end sebagai kekuatan ekonomi nasional yang tumbuh berdaya saing, bercirikan pemanfaatan digital, termasuk tidak hanya untuk mendukung promosi dan pemasaran secara virtual namun juga dalam proses produksinya, pembiayaannya dan transaksi bisnisnya.
Sehingga, kata dia, akan terbentuk daya saing yang diharapkan mampu memberikan kontribusi optimal terhadap perekonomian Jawa Barat dan nasional baik di masa saat pandemi namun juga di masa pasca pandemi.
Dia mengatakan secara nasional, dalam rangka upaya digitalisasi perekonomian termasuk UMKM tersebut diselenggarakan Festival Ekonomi Digital Indonesia (FEKDI) secara nasional dengan tema “Bersinergi dalam Akselerasi Digitalisasi Ekonomi dan Keuangan Indonesia” yang berlangsung mulai tanggal 5-8 April 2021.
FEKDI sendiri, kata dia, memiliki tujuan untuk meningkatkan awareness pentingnya digitalisasi ekonomi dan keuangan yang inklusif dan efisien untuk perekonomian Indonesia, meningkatkan kolaborasi otoritas baik di pusat maupun daerah, industri dan masyarakat dalam mengakselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan Indonesia, mendorong optimalisasi inovasi dan stabilitas di bidang Ekonomi dan Keuangan Digital (EKD) serta mendukung pemulihan ekonomi.
Menurut dia, digitalisasi tersebut diharapkan dapat dipercepat dan diperluas melalui digitalisasi sistem pembayaran sebagai salah satu entry point penting untuk dukungan terhadap akses pembiayaan dan penciptaan ekosistem digital secara lebih luas dan terintegrasi.
Secara wilayah, kegiatan FEKDI tersebut di Jawa Barat menjadi bagian integral dari rangkaian kegiatan Gernas BBI-BWI April 2021 dan PKJB-KKJ 2021 yang juga menjadi bagian penting dari strategi untuk mempercepat pemulihan ekonomi serta untuk mendukung pencapaian visi Jawa Barat sebagai provinsi digital.
"Untuk itu, kegiatan hari ini merupakan road to 'FEKDI Jabar 2021' yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 April 2021 di Garut, Jawa Barat," kata dia.
FEKDI Jabar 2021 merupakan sebuah inisiatif penting pemerintah provinsi dan seluruh pemerintah daerah di wilayah Jawa Barat bersama Bank Indonesia se-Jawa Barat yang juga didukung oleh pemangku kebijakan dan lembaga keuangan setempat untuk memperkuat komitmen perluasan dan percepatan digitalisasi secara holistik dalam rangka menjalankan misi menuju “Provinsi Digital”, menuju Jabar Goes Digital.
"Dalam konsep digitalisasi holistik tersebut digitalisasi pembayaran merupakan salah satu entry point penting dalam mendorong ekosistem digital menjadi semakin luas dan terintegrasi," kata dia.
Jika dikaitkan dengan upaya pemulihan ekonomi secara sinergis melalui pendekatan pentahelix, maka perlu penguatan kelembagaan sebagaimana amanah dari Keppres No.3 Tahun 2021.
Herawanto mengatakan sebagai langkah awal dalam penguatan kelembagaan tersebut di Jawa Barat, pada kegiatan FEKDI Jabar 2021 akan dilaksanakan deklarasi dan pengukuhan beberapa Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di wilayah Provinsi Jawa Barat yang telah terbentuk.
Deklarasi tersebut sebagai bentuk awal komitmen pembentukan TP2DD selanjutnya di Jawa Barat, yang tentu diharapkan akan menjadi bagian penting dari tempat lahirnya berbagai kebijakan yang mendorong dan merealisasikan berbagai inisiatif dan inovasi dalam rangka mempercepat dan memperluas terbentuknya ekosistem digital di wilayah Jawa Barat.
Ia mengatakan struktur kelembagaan TP2DD melibatkan pemerintah Provinsi Jawa Barat yang didukung oleh Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan industri perbankan termasuk BJB.
Pembentukan TP2DD Provinsi Jawa Barat tersebut diharapkan dapat segera diikuti oleh seluruh Kabupaten/Kota se-Jawa Barat.
Adapun tugas strategis awal yang diamanatkan pada TP2DD antara lain menetapkan arah kebijakan implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) dalam rangka mendukung peningkatan efisiensi dan efektifitas layanan publik, transparansi dan tata kelola dalam sistem keuangan pemerintah daerah, yang pada gilirannya dapat mengoptimalkan pendapatan dan kesehatan fiskal daerah.
Selain itu, tugas strategis dalam jangka menengah-panjang adalah memastikan percepatan dan perluasan digitalisasi daerah secara menyeluruh dalam kehidupan masyarakatnya, di lingkungan usaha kecil sampai dengan usaha besar, di lingkungan para konsumen.
Digitalisasi tersebut agar dapat membentuk daya tahan dan daya saing yang tinggi bagi para produsen serta kenyamanan dan keamanan bagi para konsumen, baik di saat pandemi maupun setelah masa pandemi usai.
"Untuk itu, mari bersama-sama kita dukung upaya percepatan dan perluasan digitalisasi perekonomian Jawa Barat melalui dukungan terhadap FEKDI Jabar 2021 tersebut, sebagai bagian penting dari upaya percepatan pemulihan ekonomi Jawa Barat di masa pandemi serta upaya pencapaian pelaksanaan misi menuju 'Provinsi Digital': Jabar Goes Digital," kata dia.
Baca juga: Penjualan di Pasar rakyat Tasikmalaya naik empat kali berkat e-commerce
Baca juga: Pemerintah tetapkan Garut tuan rumah FEKDI 2021
Baca juga: Berkat digitalisasi UMKM brand sepatu Bogor tembus pasar ekspor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021