Satuan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Garut mencatat 747 pasien positif COVID-19 di Kabupaten Garut, Jawa Barat masih menjalani isolasi.
"Rinciannya 590 kasus isolasi mandiri, 157 kasus isolasi rumah sakit atau perawatan," kata Humas Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita melalui siaran pers di Garut, Minggu.
Ia menyebutkan jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan sebelum dilaksanakan vaksinasi yang mencapai seribu kasus aktif.
Yeni menuturkan kasus penularan COVID-19 masih terjadi di Kabupaten Garut, tercatat setiap harinya masih ada yang dilaporkan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19.
Meski masih ada kasus baru, kata dia, ada juga kasus positif yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 sehingga kasus aktifnya tidak terlalu banyak.
"Sekarang kasusnya masih fluktuatif, naik turun," kata Yeni.
Ia menyebutkan secara keseluruhan selama setahun mewabahnya COVID-19 di Kabupaten Garut tercatat kasus positif COVID-19 sudah mencapai 8.231 kasus, terdiri dari 774 kasus aktif, kemudian 7.170 kasus dinyatakan sembuh, dan 314 kasus meninggal dunia.
"Konfirmasi positif 8.231 kasus, 590 kasus isolasi mandiri, 157 kasus isolasi rumah sakit atau perawatan, 7.170 kasus sembuh, dan 314 kasus meninggal," katanya.
Ia menambahkan tim medis dari Dinas Kesehatan Garut terus melakukan penelusuran dan memeriksa kondisi kesehatan setiap warga yang kontak erat dengan pasien COVID-19.
Hasil penelusuran terbaru Sabtu (3/4), kata Yeni, hasil pemeriksaan tes usap di RSUD Garut ditemukan 16 orang dan hasil pemeriksaan di tempat fasilitas kesehatan lain sebanyak tiga orang.
"Hari yang sama kasus konfirmasi positif COVID-19 telah selesai pemantauan bertambah sebanyak tujuh orang," katanya.
Baca juga: Pasien COVID-19 di RS lapangan Kota Bogor terus menurun
Baca juga: Kapolda Jabar minta petugas tindak tegas bila ada warga tolak isolasi covid
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Rinciannya 590 kasus isolasi mandiri, 157 kasus isolasi rumah sakit atau perawatan," kata Humas Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita melalui siaran pers di Garut, Minggu.
Ia menyebutkan jumlah tersebut lebih sedikit dibandingkan dengan sebelum dilaksanakan vaksinasi yang mencapai seribu kasus aktif.
Yeni menuturkan kasus penularan COVID-19 masih terjadi di Kabupaten Garut, tercatat setiap harinya masih ada yang dilaporkan kasus baru terkonfirmasi positif COVID-19.
Meski masih ada kasus baru, kata dia, ada juga kasus positif yang dinyatakan sembuh dari COVID-19 sehingga kasus aktifnya tidak terlalu banyak.
"Sekarang kasusnya masih fluktuatif, naik turun," kata Yeni.
Ia menyebutkan secara keseluruhan selama setahun mewabahnya COVID-19 di Kabupaten Garut tercatat kasus positif COVID-19 sudah mencapai 8.231 kasus, terdiri dari 774 kasus aktif, kemudian 7.170 kasus dinyatakan sembuh, dan 314 kasus meninggal dunia.
"Konfirmasi positif 8.231 kasus, 590 kasus isolasi mandiri, 157 kasus isolasi rumah sakit atau perawatan, 7.170 kasus sembuh, dan 314 kasus meninggal," katanya.
Ia menambahkan tim medis dari Dinas Kesehatan Garut terus melakukan penelusuran dan memeriksa kondisi kesehatan setiap warga yang kontak erat dengan pasien COVID-19.
Hasil penelusuran terbaru Sabtu (3/4), kata Yeni, hasil pemeriksaan tes usap di RSUD Garut ditemukan 16 orang dan hasil pemeriksaan di tempat fasilitas kesehatan lain sebanyak tiga orang.
"Hari yang sama kasus konfirmasi positif COVID-19 telah selesai pemantauan bertambah sebanyak tujuh orang," katanya.
Baca juga: Pasien COVID-19 di RS lapangan Kota Bogor terus menurun
Baca juga: Kapolda Jabar minta petugas tindak tegas bila ada warga tolak isolasi covid
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021