Kecelakaan Kereta Api Taroko Express di terowongan wilayah Kabupaten Hualien, Taiwan, Jumat pagi, menewaskan 48 penumpang.

Belum ada laporan korban dari kalangan warga negara Indonesia, demikian pernyataan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei yang diterima ANTARA Beijing.

Sementara 66 penumpang lain yang tersebar di delapan gerbong kereta yang hendak menuju Kabupaten Taitung tersebut mengalami luka ringan hingga parah, seperti dilaporkan Kantor Berita CNA.

Menurut Badan Perkeretaapian Taiwan (TRA), KA Taroko Express tersebut menabrak truk derek saat hendak memasuki terowongan Qingshui pada pukul 09.28 waktu setempat (08.28 WIB).



Truk tersebut diparkir di perbukitan dekat terowongan, namun sopir lupa tidak mengaktifkan rem sehingga tergelincir dan jatuh di perlintasan kereta api.

Lima gerbong kereta kehilangan kendali dan menumpuk di dalam terowongan jalur tunggal yang sempit itu sehingga mempersulit upaya penyelamatan, demikian TRA yang mengoperasikan KA Taroko Express.

TRA memperkirakan kereta tersebut mengangkut 350 orang penumpang yang hendak mudik liburan Festival Qingming.

Sementara itu, pemerintah China menyampaikan duka cita yang mendalam kepada para korban kecelakaan kereta api di Taiwan itu.

"China daratan sangat peduli terhadap upaya penyelamatan," kata juru bicara Kantor Urusan Taiwan pada Dewan Negara China Ma Xiaoguang.

Dalam catatan ANTARA, kecelakaan kereta api di Taiwan pada Jumat itu merupakan yang terburuk dalam tiga tahun terakhir.

Pada 21 Oktober 2018, KA Puyuma Express jurusan Kabupaten Taitung yang mengangkut 366 penumpang terguling di Stasiun Xinma, Kabupaten Yilan, hingga menewaskan 18 penumpang dan melukai 168 lainnya. 

Baca juga: Khawatir penyerangan WNI di AS, KJRI New York komunikasi ke Wali Kota Philadelphia

Baca juga: 96 WNI tinggalkan Myanmar, aksi demo meningkat diwarnai kekerasan

Baca juga: Tiga WNI korban sandera kelompok Abu Sayyaf diselamatkan

Pewarta: M. Irfan Ilmie

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021