Bandung, 4/8 (ANTARA) - PTKA Daop II Bandung membatalkan rencana penambahan kereta rangkaian KA Lodaya Malam jurusan Bandung - Solo dengan alasan efesiensi.
"KA Lodaya malam tidak akan mendapatkan jatah kereta tambahan untuk angkutan Lebaran mendatang untuk efesiensi dan alasan teknis," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung Bambang Setya Prayitno, di Bandung, Rabu.
Rencananya, KA Lodaya Malam akan mendapat tambahan dua kereta tambahan, namun dengan alasan teknis KA yang dioperasikan pada malam hari itu tetap hanya beroperasi dengan tujuh kereta.
Sedangkan KA Lodaya pagi tujuan sama dipastikan akan mendapat jatah 2-3 kereta tambahan pada Lebaran 2010. KA dengan formasi empat bisnis tiga eksekutif itu diberangkatkan dari Stasiun Bandung.
"Kecuali Lodaya Malam, semua KA yang diberangkatkan dari Bandung disiapkan kereta tambahan pada Lebaran 2010 nanti," kata Bambang.
Pembatalan tambahan kereta tambahan itu tidak lepas dari diperbantukannya empat kereta eksekutif milik Daop II Bandung untuk mendukung rangakaian KA Argo Bromo menyusul dikandangkannya 32 kereta yang dioperasikan pada rangkaian Jakarta - Surabaya itu.
Sementara itu, tiket angkutan Lebaran 2010 untuk pemberanggkatan 3-9 September sudah bisa dipesan secara daring di loket pemesanan tiket baik di Stasiun Bandung maupun di agen-agen tiket yang telah ditunjuk PTKA.
Khusus untuk layanan KA Komersial, Direksi PTKA menetapkan penyesuaian tarif angkutan Lebaran 2010 dengan kenaikan tertinggi mencapai 60 persen yang diberlakukan untuk jadwal pemberangkatan 3-9 Agustus.
Bambang menyebutkan, tiket termahal pada angkutan Mudik Lebaran 2010 yakni KA Argo Wilis dan Turangga jurusan Bandung - Surabaya yakni Rp 400 ribu. Biasanya harga tiket KA Eksekuitif itu Rp 280 ribu.
Penyesuian tarif juga berlaku untuk KA Mutiara Selatan jurusan Bandung - Surabaya menjadi Rp 250 ribu, Lodaya Pagi dan Lodaya Malam (Bandung - Solo) penyesuaian berlaku untuk kelas ekekutif menjadi Rp 290 ribu dan bisnis Rp 200 ribu.
Selain itu KA Malabar (Bandung - Malang) penyesuaian tiket eksekutif menjadi Rp 380 ribu, bisnis Rp 250 ribu dan ekonomi Rp 150 ribu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"KA Lodaya malam tidak akan mendapatkan jatah kereta tambahan untuk angkutan Lebaran mendatang untuk efesiensi dan alasan teknis," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung Bambang Setya Prayitno, di Bandung, Rabu.
Rencananya, KA Lodaya Malam akan mendapat tambahan dua kereta tambahan, namun dengan alasan teknis KA yang dioperasikan pada malam hari itu tetap hanya beroperasi dengan tujuh kereta.
Sedangkan KA Lodaya pagi tujuan sama dipastikan akan mendapat jatah 2-3 kereta tambahan pada Lebaran 2010. KA dengan formasi empat bisnis tiga eksekutif itu diberangkatkan dari Stasiun Bandung.
"Kecuali Lodaya Malam, semua KA yang diberangkatkan dari Bandung disiapkan kereta tambahan pada Lebaran 2010 nanti," kata Bambang.
Pembatalan tambahan kereta tambahan itu tidak lepas dari diperbantukannya empat kereta eksekutif milik Daop II Bandung untuk mendukung rangakaian KA Argo Bromo menyusul dikandangkannya 32 kereta yang dioperasikan pada rangkaian Jakarta - Surabaya itu.
Sementara itu, tiket angkutan Lebaran 2010 untuk pemberanggkatan 3-9 September sudah bisa dipesan secara daring di loket pemesanan tiket baik di Stasiun Bandung maupun di agen-agen tiket yang telah ditunjuk PTKA.
Khusus untuk layanan KA Komersial, Direksi PTKA menetapkan penyesuaian tarif angkutan Lebaran 2010 dengan kenaikan tertinggi mencapai 60 persen yang diberlakukan untuk jadwal pemberangkatan 3-9 Agustus.
Bambang menyebutkan, tiket termahal pada angkutan Mudik Lebaran 2010 yakni KA Argo Wilis dan Turangga jurusan Bandung - Surabaya yakni Rp 400 ribu. Biasanya harga tiket KA Eksekuitif itu Rp 280 ribu.
Penyesuian tarif juga berlaku untuk KA Mutiara Selatan jurusan Bandung - Surabaya menjadi Rp 250 ribu, Lodaya Pagi dan Lodaya Malam (Bandung - Solo) penyesuaian berlaku untuk kelas ekekutif menjadi Rp 290 ribu dan bisnis Rp 200 ribu.
Selain itu KA Malabar (Bandung - Malang) penyesuaian tiket eksekutif menjadi Rp 380 ribu, bisnis Rp 250 ribu dan ekonomi Rp 150 ribu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010