Bandung, 4/8 (ANTARA) - Pola pengasuhan panti asuhan seharusnya bisa ikut memulihkan korban sosial, dari selama ini sebagai fungsi penampungan anak yatim piatu.

"Kita sudah mulai mengarahkan fungsi pantai asuhan seperti juga menampung anak-anak korban trafiking dan kekerasan rumah tangga," kata Agus Sutardi, wakil kepala panti asuhan (PA) Yayasan Esa Nugraha Bakti, di Bandung, Rabu.

PA Yayasan Esa Nugraga di jalan PLN Dalam No 4 Muhamad Toha, saat ini menampung anak yatim dengan 17 orang pengasuh.

Fungsi PA tidak hanya bertanggung jawab memberikan pendidikan dan penghidupan yang layak bagi anak-anak yang telah dititipkan, melainkan pembinaan mental pun diberikan pada anak-anak khusus yang mengalami trauma pasca Trafiking atau korban KDRT.

Seperti Irma (12) telah mengalami trafiking Malaysia selama dua tahun dan telah diasuh oleh Panti Asuhan Yayasan Esa Nugraha, diakui Agus pengasuhan anak-anak korban sosial lebih cendrung sulit, karena harus memperhatikan gejala traumatik yang diderita.

Sementara itu anak korban KDRT cendrung tampak lebih menaruh curiga pada lingkungan sekitarnya, malah tidak jarang ada yang bertingkah kasar akibat melihat contoh dari orang tuanya.

Pendekatan-pendekatan yang diberikan pada anak masing-masing berbeda tergantung pada kasus yang diderita anak tersebut, ucapnya.

Ditanya mengenai persiapan Ramadhan, Seksi Pendidikan Panti Asuhan, Atep Rohmana mengatakan, bahwa dirinya dan 82 anak asuh akan meningkatkan program keagamaan dalam pembinaan mental keseharian anak-anak tersebut.

Diakui panti asuhan yang dikelolanya tidak hanya menerima anak berlatar belakang muslim saja, karena menurutnya sesama umat manusia pada hakikatnya adalah sama dimata Tuhan.***4***
(U.pso-155/B/M019/M019) 04-08-2010 08:20:09

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010