Dinas Kesehatan melakukan vaksinasi COVID-19 untuk 2.227 orang yang terdiri dari karyawan tenant mal dan pedagang pertokoan di mal BTM Kota Bogor yang sudah berlangsung selama tiga hari terakhir.
"Dari 2.250 orang yang terdata, yang bisa menjalani vaksinasi sebanyak 2.227 orang. Ada 23 orang yang vaksinasinya ditunda karena beberapa alasan, yakni masih sakit dan tensinya tinggi," kata
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, di Bogor, Jumat.
Ia mengatakan, pada hari ketiga atau hari terakhir pelaksanaan vaksinasi, tampak karyawan tenant mal dan pedagang pertokoan yang menerima vaksinasi, mengikuti prosedur yang telah ditetapkan yakni menjalani validasi data, skrining, pemeriksaan tensi darah, menerima suntikan vaksin, hingga observasi.
Dinas Kesehatan Kota Bogor menyediakan empat jenis meja di lokasi vaksinasi, yakni meja pertama untuk validasi data, meja kedua untuk skrining, meja ketiga untuk pemeriksaan tensi darah, serta meja keempat untuk penyuntikan vaksin.
Setelah menerima suntikan vaksin, karyawan tenant mal dan pedagang pertokoan yang menjadi sasaran penerima vaksin menjalani observasi, yakni menunggu di kursi yang telah disediakan selama sekitar 30 menit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan, observasi itu untuk melihat apakah setelah menerima vaksin ada reaksi yang dirasakan. Jika tidak ada reaksi, maka proses vaksinasi telah selesai dan bisa meningggalkan lokasi. Kalau ada reaksi seperti pusing atau demam, kata dia, maka waktu observasi bisa diperpanjang.
Karyawati sebuah toko di Mal BTM, Devi Farida (24), mengatakan, setelah divaksin dan menjalani observasi, dirinya tidak merasakan reaksi apapun. "Vaksinasi ini membuat saya menjadi lebih tenang dan percaya diri. Karena dengan divaksin, maka ada pencegahan untuk tertular COVID-19," katanya.
Pramuniaga swalayan di Mal BTM, Tri Herlina (41), mengatakan, vaksinasi ini untuk meningkatkan antibodi untuk pencegahan penularan COVID-19. "Setelah divaksin saya merasa lebih lega. Meskipun saya belum pernah kena COVID-19 tapi perlu pencegahan, jangan sampai kena," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Bogor, Tri Yuliani, mengatakan, vaksinasi massal di Mal BTM ini sasarannya manajemen mal, karyawan tenant mal, pedagang pertokoan, serta orang lanjut usia (lansia).
"Jumlah sasaran penerima vaksin yang terdata sebanyak 2.250 orang dan pelaksanaannya selama tiga hari. Jadi sekitar 750 orang per hari," katanya.
Baca juga: Indonesia termasuk 10 besar negara dengan vaksinasi terbanyak
Baca juga: Presiden minta bupati kawal program vaksinasi dengan detail
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Dari 2.250 orang yang terdata, yang bisa menjalani vaksinasi sebanyak 2.227 orang. Ada 23 orang yang vaksinasinya ditunda karena beberapa alasan, yakni masih sakit dan tensinya tinggi," kata
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, di Bogor, Jumat.
Ia mengatakan, pada hari ketiga atau hari terakhir pelaksanaan vaksinasi, tampak karyawan tenant mal dan pedagang pertokoan yang menerima vaksinasi, mengikuti prosedur yang telah ditetapkan yakni menjalani validasi data, skrining, pemeriksaan tensi darah, menerima suntikan vaksin, hingga observasi.
Dinas Kesehatan Kota Bogor menyediakan empat jenis meja di lokasi vaksinasi, yakni meja pertama untuk validasi data, meja kedua untuk skrining, meja ketiga untuk pemeriksaan tensi darah, serta meja keempat untuk penyuntikan vaksin.
Setelah menerima suntikan vaksin, karyawan tenant mal dan pedagang pertokoan yang menjadi sasaran penerima vaksin menjalani observasi, yakni menunggu di kursi yang telah disediakan selama sekitar 30 menit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, mengatakan, observasi itu untuk melihat apakah setelah menerima vaksin ada reaksi yang dirasakan. Jika tidak ada reaksi, maka proses vaksinasi telah selesai dan bisa meningggalkan lokasi. Kalau ada reaksi seperti pusing atau demam, kata dia, maka waktu observasi bisa diperpanjang.
Karyawati sebuah toko di Mal BTM, Devi Farida (24), mengatakan, setelah divaksin dan menjalani observasi, dirinya tidak merasakan reaksi apapun. "Vaksinasi ini membuat saya menjadi lebih tenang dan percaya diri. Karena dengan divaksin, maka ada pencegahan untuk tertular COVID-19," katanya.
Pramuniaga swalayan di Mal BTM, Tri Herlina (41), mengatakan, vaksinasi ini untuk meningkatkan antibodi untuk pencegahan penularan COVID-19. "Setelah divaksin saya merasa lebih lega. Meskipun saya belum pernah kena COVID-19 tapi perlu pencegahan, jangan sampai kena," katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan Dinas Kesehatan Kota Bogor, Tri Yuliani, mengatakan, vaksinasi massal di Mal BTM ini sasarannya manajemen mal, karyawan tenant mal, pedagang pertokoan, serta orang lanjut usia (lansia).
"Jumlah sasaran penerima vaksin yang terdata sebanyak 2.250 orang dan pelaksanaannya selama tiga hari. Jadi sekitar 750 orang per hari," katanya.
Baca juga: Indonesia termasuk 10 besar negara dengan vaksinasi terbanyak
Baca juga: Presiden minta bupati kawal program vaksinasi dengan detail
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021