Sumber, 31/7 (ANTARA) - Jajaran Satnarkoba Polres Cirebon berhasil membekuk Yudi (26) warga Desa Karang Wangun Gg Mawar Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, bandar ganja yang selama ini menjadikan kalangan pelajar dan mahasiswa sebagai target pasarnya.

Dari tangan pelaku, petugas berhasil menemukan barang bukti berupa ganja kering siap edar sebanyak 2 Kg terdiri dari satu paket utuh seberat 1 Kg dan puluhan paket kecil seharga Rp50 ribu, kata Kasat Narkoba Polres Cirebon AKP Hartono, Sabtu.

Dia menuturkan pengungkapan kasus ini berawal dari tertangkapnya Fatwa Arisandy alias Obel (19) Warga Desa Pakusamben, Kecamatan Babakan Kabupaten Cirebon, seorang mahasiswa sebuah universitas swasta terbesar di Kota Cirebon yang memiliki satu paket ganja kering seberat 10 gram.

Fatwa ditangkap pada hari Kamis (29/7) sekitar pukul 21.30 WIB di depan hotel Omega Jalan Tuparev Kabupaten Cirebon saat akan berpesta ganja bersama teman-temannya. Dari penangkapan tersebut, terungkap barang haram tersebut dibeli dari teman satu desanya yang bernama Nugroho Susanto (27).

"Rupanya selama ini Nugroho berperan sebagai pemasok barang haram tersebut untuk teman-temannya yang sebagian besar pelajar dan mahasiswa," kata Hartono.

Dari hasil pemeriksaan terhadap Nugroho inilah akhirnya terungkap bandar besarnya yaitu Yudi (25). Yudi digerebek keseokan harinya di rumahnya sekitar pukul 04.00 WIB dan ditemukan barang bukti berupa 2 Kg ganja kering terdiri dari satu paket utuh seberat 1 Kg dan satu bungkus ganja kering yang sudah diiris serta 30 paket kecil ganja seharga Rp50.000.

Dalam keterangannya kepada petugas, Yudi mengaku mendapatkan barang haram tersebut dari seseorang di Pasar Glodok Jakarta seharga Rp2 juta.

"Saya menjualnya ke teman-teman yang sudah saya percaya, tapi saya tidak tahu mereka menjualnya lagi ke siapa," kata yudi.

Dia sengaja menjual barang haram tersebut dalam bentuk paket-paket hemat seberat 10 gram seharga Rp50.000 agar dapat dibeli oleh semua kalangan termasuk pelajar dan mahasiswa serta keuntungannya akan berlipat ganda.

Saat ditanya keuntungan yang dia dapat dari hasil penjualan barang haram tersebut, Yudi mengaku rencananya akan digunakan untuk modal menikah setelah lebaran nanti.

"Pacar saya terus-terusan ngajak menikah. Satu-satunya cara terpaksa saya jualan ini, rencananya keuntungannya akan saya gunakan sebagai modal kawin," katanya. ***1***

M Taufik

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010