Cimahi, 30/7 (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum Kota Cimahi mengakui jika perbaikan jalan Kerkhoff di Leuwigajah, Cimahi, Jabar, sepanjang 3.500 meter mengalami keterlambatan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Cimahi, Ir Ison Suhud pun ketika ditanya wartawan mengenai penyebab keterlambatan tersebut, ia mengaku belum tahu. Hanya saja, kemungkinan besar hal itu disebabkan kontraktor kesulitan keuangan.

"Sejauh ini keterlambatan sudah mencapai 2.3 persen kalau dibiarkan terus akan semakin membengkak. Padahal jalan itu memang sudah rusak parah," kata Ison, Jumat.

Diakatakannya, rencananya jalan tersebut akan ditingkatkan kualitasnya supaya tidak gampang rusak. Pasalnya, kendaraan bertonase berat selalu melintas di jalur ini.

"Saat ini memang baru beton 50 persen saja. Saya sendiri tidak tahu kenapa bisa terhenti. Jalan Kerkhoff, hanya 30 persen yang kondisinya baik, selebihnya dalam kondisi rusak parah (30 persen) dan rusak ringan (40 persen)," katanya.

Terlambatnya pekerjaan perbaikan Jalan Kerkhoff juga disesalkan Ketua Komisi I DPRD Kota Cimahi, Aida Cakrabuana. Ia sangat menyayangkan pilihan pemenang tender untuk perbaikan jalan tersebut.

"Kalau kontraktor itu mengalami masalah keuangan. Berarti kontraktor tersebut memang tidak sesuai dengan kualifikasi. Saya tidak mengerti kenapa kontraktor seperti itu bisa ditetapkan sebagai pemenang tender" ungkapnya.

Berdasarkan pantauan dilapangan, ruas Jalan Kerkhoff masih dalam kondisi rusak berat.

Permukaannya penuh lubang berdiameter satu meteran, berlumpur pula.

Selain kendaraan yang lalu lalang di Jalan Kerkhoff, kegiatan lain yang tampak di sana adalah pengurukan lubang dengan tanah berangkal oleh sejumlah warga.

Beberapa warga kemudian menggunakan kesempatan itu untuk meminta sumbangan kepada para pengendara.

Irda Arbawan (28), warga RT l, RW 10, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan adalah salah seorang warga yang mengisi lubang-lubang Jalan Kerkhoff dengan tanah berangkal.

Padahal dengan kerusakan jalan tersebut telah membuat sejumlah aktivitas warga terganggu. ***3***

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010