Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil menuturkan keberadaan 500 orang pasukan komando khusus atau relawan yang tergabung dalam Program Puspa (Puskesmas Terpadu dan Juara) didorong untuk mempercepat vaksinasi COVID-19 yang ada di puskesmas.
"Hari ini kita mengirim 500 pasukan komando khusus ya (Relawan Puspa) yang akan ditempatkan di puskesmas-puskesmas yang terpilih, yang perjuangannya paling berat. Karena kita meyakini dan hasil kajiannya bahwa kalau COVID-19 mau dibereskan ada satu yang selama ini kurang optimal yaitu berperangnya itu di puskesmas," kata Ridwan Kamil, di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Ke-500 orang Relawan Puspa tersebut, kata Kang Emil, terpilih usai 6.900 anak muda mengikuti seleksi untuk program relawan itu,
"Dan kami pilih hanya 500 yang terbaik, kemudian dilatih selama tiga minggu, baik seleksi dan pelatihan untuk berjuang di ujung-ujung puskesmas," kata dia.
Menurut Kang Emil ada sejumlah tugas yang harus dilakukan oleh setiap Relawan Puspa seperti melakukan identifikasi secara terukur tentang penanggulangan COVID-19 di puskesmas tempatnya bertugas, memastikan pelayanan puskesmas jangan sampai terganggu karena pandemi ini.
"Kerjanya full time ngurus COVID-19 kira-kira begitu. Karena selama ini penanggulangan COVID itu di puskesmas itu tidak maksimal. Kemudian mereka juga akan melakukan pengawasan prokes dan melakukan komunikasi Persuasi publik, pelibatan komunitas, mensukseskan vaksinasi, dan lain-lain," kata dia.
Ia mengatakan hingga saat ini Pemprov Jabar telah membelanjakan sekitar Rp80 miliar selama enam bulan ini untuk kepada 100 puskesmas yang masuk dalam Program Puspa.
"Mudah-mudahan dengan strategi ini maka kasus di Jawa Barat bisa lebih menurun secara maksimal, sambil kita juga beradaptasi karena COVID-19 kan bermutasi terus," kata dia.
Baca juga: Program PUSPA Jawa Barat perkuat peran puskesmas dalam penanganan COVID-19
Baca juga: Dinkes catat 4.321 orang mendaftar jadi relawan Puskesmas Terpadu dan Juara
Baca juga: Gubernur Jabar resmikan program "Puspa", Puskesmas Terpadu dan Juara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Hari ini kita mengirim 500 pasukan komando khusus ya (Relawan Puspa) yang akan ditempatkan di puskesmas-puskesmas yang terpilih, yang perjuangannya paling berat. Karena kita meyakini dan hasil kajiannya bahwa kalau COVID-19 mau dibereskan ada satu yang selama ini kurang optimal yaitu berperangnya itu di puskesmas," kata Ridwan Kamil, di Gedung Sate Bandung, Selasa.
Ke-500 orang Relawan Puspa tersebut, kata Kang Emil, terpilih usai 6.900 anak muda mengikuti seleksi untuk program relawan itu,
"Dan kami pilih hanya 500 yang terbaik, kemudian dilatih selama tiga minggu, baik seleksi dan pelatihan untuk berjuang di ujung-ujung puskesmas," kata dia.
Menurut Kang Emil ada sejumlah tugas yang harus dilakukan oleh setiap Relawan Puspa seperti melakukan identifikasi secara terukur tentang penanggulangan COVID-19 di puskesmas tempatnya bertugas, memastikan pelayanan puskesmas jangan sampai terganggu karena pandemi ini.
"Kerjanya full time ngurus COVID-19 kira-kira begitu. Karena selama ini penanggulangan COVID itu di puskesmas itu tidak maksimal. Kemudian mereka juga akan melakukan pengawasan prokes dan melakukan komunikasi Persuasi publik, pelibatan komunitas, mensukseskan vaksinasi, dan lain-lain," kata dia.
Ia mengatakan hingga saat ini Pemprov Jabar telah membelanjakan sekitar Rp80 miliar selama enam bulan ini untuk kepada 100 puskesmas yang masuk dalam Program Puspa.
"Mudah-mudahan dengan strategi ini maka kasus di Jawa Barat bisa lebih menurun secara maksimal, sambil kita juga beradaptasi karena COVID-19 kan bermutasi terus," kata dia.
Baca juga: Program PUSPA Jawa Barat perkuat peran puskesmas dalam penanganan COVID-19
Baca juga: Dinkes catat 4.321 orang mendaftar jadi relawan Puskesmas Terpadu dan Juara
Baca juga: Gubernur Jabar resmikan program "Puspa", Puskesmas Terpadu dan Juara
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021