PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) fokus membangkitkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, di tengah pandemi COVID-19 melalui berbagai pendampingan usaha.
"PT Jamkrindo konsisten dalam melakukan pendampingan kepada masyarakat di berbagai daerah salah satunya di Kabupaten Sukabumi melalui pendampingan kepada para pelaku UMKM untuk meningkatkan optimistis warga dalam melewati kondisi sulit selama masa pandemi COVID-19 seperti sekarang ini," kata Sekretaris PT Jamrkrindo Abdul Bari di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu.
Adapun upaya perusahaan ini untuk membangkitkan perekonomian warga dengan mengembangkan sistem pertanian hidroponik. Kegiatan ini selain dilaksanakan di pusat kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu, juga di beberapa daerah penyangga atau pintu masuk ke lokasi wisata yang menjadi andalan Kabupaten Sukabumi tersebut.
Salah satunya adalah pendampingan terhadap ibu rumah tangga dan anggota karang taruna di Kecamatan Cikidang, yang merupakan salah satu pintu masuk atau gerbang utama menuju kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu.
Menurutnya, pendampingan yang telah dilakukan terhadap warga dengan pemberian pelatihan budi daya sayuran hidroponik yang ternyata pola cocok yang tidak membutuhkan lahan luas berhasil dikembangkan oleh para pemuda dan ibu rumah tangga di Kecamatan Cikidang.
"Kegiatan ini merupakan kelanjutan program pemberdayaan yang telah dilaksanakan Jamkrindo di Larantuka, Bali, dan Garut. Pemberdayaan dilaksanakan perusahaan dalam upaya mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDG's," tambahnya.
Basri mengatakan pelatihan budi daya hidroponik di Kecamatan Cikidang dilaksanakan sejak Desember 2020 sebagai kelanjutan program pemberdayaan di Kabupaten Sukabumi.
Pelatihan yang sama telah dilaksanakan di kawasan UNESCO Global Geopark Ciletuh Palabuhanratu pada awal 2020 kepada para anggota Ikatan Homestay Ciletuh (IHC).
Di Geopark Ciletuh, Jamkrindo juga memberikan bantuan mesin pengolah buah mangga menjadi keripik dengan sistem vacuum frying.
Saat ini, keripik mangga produksi UKM Saluyu yang didampingi perusahaan berstatus BUMN itu, merupakan satu-satunya oleh-oleh khas Geopark Ciletuh berbahan baku bahan lokal yang diproduksi masyarakat setempat.
Sementara, salah seorang peserta pelatihan budi daya hidroponik di Kecamatan Cikidang, Rosdi Rodiallah (24), menambahkan merintis budi daya sayuran dengan pola tanam seperti ini selain tidak memerlukan lahan yang luas, juga lebih mudah dalam memantau setiap perkembangannya.
Dengan usaha yang baru dirintisnya belum lama ini, Rosdi berhasil mendongkrak perekonomiannya. Selama sebulan, produksi sayuran sekitar 500 kilogram dengan harga jual Rp15 ribu kilogram.
"Saya juga mengajak generasi muda di Cikidang untuk melakukan hal yang sama jika ditekuni bercocok tanam dengan cara hidroponik sangat menjanjikan. Biasanya sebelum panen pun sayuran sudah dipesan oleh pelanggan," tambahnya.
Ketua IHC Yudi Mulyadi mengatakan perlahan-lahan pariwisata di Geopark Ciletuh mulai kembali bangkit, walaupun belum pulih sepenuhnya seperti sebelum COVID-19.
"Pendampingan dari Jamkrindo membuat kami tetap optimistis bahwa dengan protokol kesehatan yang ketat, pariwisata tetap bisa berjalan dan segera pulih kembali walaupun mungkin masih tetap butuh waktu. Tapi kami yakni bahwa perekonomian masyarakat juga bisa segera pulih," katanya.
Baca juga: Jamkrindo ajak wisatawan mengkampanyekan antisampah di Geopark Ciletuh
Baca juga: Jamkrindo bersama Pemkab Sukabumi kampanyekan antisampah plastik di Geopark Ciletuh
Baca juga: PT Jamkrindo bantu bangkitkan kembali wisata Sukabumi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021