Tasikmalaya, 22/7 (ANTARA) - Kota Tasikmalaya butuh balai penampungan anak-anak terlantar, karena selama ini mengatasi permasalahan tersebut belum dapat ditangani serius pemerintah daerah setempat.
"Nantinya berfungsi untuk penampungan anak terlantar seperti anak jalanan yang secara otomatis akan memudahkan pemerintah untuk mengkoordinasikan dan memperhatikannya," kata anggota Komisi V DPRD Kota Tasikmalaya, Andi Warsandi, di Tasikmalaya, Kamis.
Fungsi balai penampungan itu, kata Andi, sebagai tempat pusat pengasramaan, pelayanan dan penyantunan anak terlantar ataupun anak jalanan yang berada di Kota Tasikmalaya.
Keberadaan balai itu, kata Andi, bisa disebut sebagai panti sosial dalam penanganan dan pembinaan anak-anak atau bayi yang terlantar yang terjadi di Kota Tasikmalaya.
Masalah pendirian balai penampungan anak terlantar, Andi sudah merencanakan serta mengkaji untuk mengupayakan pembangunan balai panti tersebut.
"Menurut saya hal itu penting, sekarang masih dalam proses pengkajian," katanya.
Rencana pembangunan balai tersebut, kata Andi akan terus dibahas dan dikaji menyusul beberapa hari lalu ada penemuan bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya yang sekarang belum dipastikan akan dirawat pihak mana.
Meskipun rencana Pemerintah Kota Tasikmalaya akan ditangani Dinas Sosial, namun kata Andi, Dinas terkait juga belum dapat memastikan akan disimpan dimana bayi yang baru lahir itu.
Ia mengaku prihatin penemuan bayi di lokasi keramaian umum RSUD Tasikmalaya yang tidak terdeteksi oleh pihak rumah sakit termasuk petugas keamanan setempat.
Kejadian tersebut diharapkan Andi tidak terulang kembali, dan meminta pihak pemerintah Kota Tasikmalaya segera mengatasi nasib bayi malang itu.
"Secepatnya lakukan langkah untuk kejelasan bayi itu, pemerintah perlu perhatikan secara khusus, karena kalau kondisi kesehatan bayi itu sudah baik tentu tidak akan selamanya berada di rumah sakit," katanya.***3***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Nantinya berfungsi untuk penampungan anak terlantar seperti anak jalanan yang secara otomatis akan memudahkan pemerintah untuk mengkoordinasikan dan memperhatikannya," kata anggota Komisi V DPRD Kota Tasikmalaya, Andi Warsandi, di Tasikmalaya, Kamis.
Fungsi balai penampungan itu, kata Andi, sebagai tempat pusat pengasramaan, pelayanan dan penyantunan anak terlantar ataupun anak jalanan yang berada di Kota Tasikmalaya.
Keberadaan balai itu, kata Andi, bisa disebut sebagai panti sosial dalam penanganan dan pembinaan anak-anak atau bayi yang terlantar yang terjadi di Kota Tasikmalaya.
Masalah pendirian balai penampungan anak terlantar, Andi sudah merencanakan serta mengkaji untuk mengupayakan pembangunan balai panti tersebut.
"Menurut saya hal itu penting, sekarang masih dalam proses pengkajian," katanya.
Rencana pembangunan balai tersebut, kata Andi akan terus dibahas dan dikaji menyusul beberapa hari lalu ada penemuan bayi di Rumah Sakit Umum Daerah Tasikmalaya yang sekarang belum dipastikan akan dirawat pihak mana.
Meskipun rencana Pemerintah Kota Tasikmalaya akan ditangani Dinas Sosial, namun kata Andi, Dinas terkait juga belum dapat memastikan akan disimpan dimana bayi yang baru lahir itu.
Ia mengaku prihatin penemuan bayi di lokasi keramaian umum RSUD Tasikmalaya yang tidak terdeteksi oleh pihak rumah sakit termasuk petugas keamanan setempat.
Kejadian tersebut diharapkan Andi tidak terulang kembali, dan meminta pihak pemerintah Kota Tasikmalaya segera mengatasi nasib bayi malang itu.
"Secepatnya lakukan langkah untuk kejelasan bayi itu, pemerintah perlu perhatikan secara khusus, karena kalau kondisi kesehatan bayi itu sudah baik tentu tidak akan selamanya berada di rumah sakit," katanya.***3***
Feri P
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010