Bandung, 22/7 (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, meminta Pemprov Jabar bisa mengembangkan program Desa Agropolitan dalam menjalankan pembangunan di desa-desa.

" Yakni pembangunan di desa yang berbasis lingkungan dan memiliki daya ekonomis bagi warga sekitarnya. Seperti yang sudah diterapkan di Desa Cikandang, Garut, yang telah menanam pohon rami di lahan seluas 50 hektar," kata Ketua Fraksi PPP DPRD Jawa Barat, Min Aminah Mussadad, di Bandung, Kamis.

Menurutnya, Desa Cikadang, Garut, yang sukses membudidayakan pohon rami bisa menjadi salah satu percontohan bagi desa lainnya yang ingin mengimplementasikan konsep Desa Agropolitan.

"Itu juga kami bekerjasama dengan pemda setempat. Kami menanami 25 hektare, sisanya bagian Pemda Garut," katanya.

Ia mengatakan, dengan adanya pembudidayaan pohon rami, diharapkan Indonesia tidak perlu lagi mengimpor bahan baku untuk industri tektil. Sehingga kebutuhan sandang di Jabar bisa terpenuhi.

"Sangat memprihatinkan memang, lantaran 65 persen pabrik tekstil ada di Jabar, sementara kita masih mengimpor bahan baku dari luar negeri," ujar Min.

Dikatakannya, memang tidak mudah mengembangkan dunia perkebunan di Jabar, lantaran terkendala permodalan. Karenanya, Mien berharap, pemprov bisa memberikan bantuan subsidi bunga untuk para peminjam dana ke bank.

"Kalau pengusaha perkebunan dipaksa meminjam uang ke bank dengan bunga tinggi, tentu mereka tidak akan sanggup," kata Min.

Ia menuturkan, dengan topografi, jenis tanah dan budaya masyarakat setempat, seharusnya Pemprov Jabar sudah bisa membuat pemetaan, jenis pohon apa yang cocok untuk ditanam dan dibudidayakan disuatu daerah.

"Karenanya Pemprov harus segera membuat data agar segera bisa mewujudkan program Desa Agropolitan," katanya.***3***

Ajat S

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010