Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat meluncurkan program Gerakan Membeli Dari Tetangga (GMDT) untuk menumbuhkan ekonomi keluarga di tengah kondisi pandemi COVID-19 sekaligus upaya pembatasan mobilitas warga di sektor konsumsi.
"Di tengah pandemi ini pembatasan sosial membuat warga harus bisa membatasi mobilitas, termasuk saat berbelanja. GMDT ini solusinya," kata Ketua Bidang Kemasyarakatan pada Tim Wali Kota Untuk Percepatan Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan (TWUP4) Kota Bekasi Yayah Nahdiyah di Bekasi, Senin.
Berangkat dari kondisi itu, Yayah beserta pengurus TWUP4 Kota Bekasi berinisiatif mengembangkan program GMDT di level lapisan masyarakat paling bawah yakni RT/RW melalui gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Program ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai kalangan termasuk warga, pelaku usaha setempat. Sebab membawa manfaat bagi warga sekitar," katanya.
Dia menjelaskan GMDT menyediakan pilihan kebutuhan warga melalui katalog yang disiapkan pengurus. Sedikitnya sudah ada 11 kategori bahan belanja di antaranya makanan siap saji, cemilan, minuman, bahan baku mentah, jasa, fashion, sayur dan buah, kesehatan, kebutuhan rumah tangga, merchandise dan home industri, serta kuliner olahan beku.
Gerakan ini saat ini baru diuji coba di RW 032 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengembangkan di wilayah lain se-Kota Bekasi.
GMDT Bojong, kata dia, saat ini sudah mengakomodir 76 pelaku usaha rumah tangga tingkat RW 032 yang terdiri atas tujuh rukun tetangga dan dihuni sebanyak 1.200 jiwa.
Menurut dia, perputaran uang di GMDT Bojong menunjukkan hasil yang cukup membanggakan. Antara penjual dan pembeli saling membutuhkan dan bertransaksi khususnya sesama warga RW dan sekitarnya. Ada motto di antara kalangan pelaku usaha dan warga.
"Kalau ada di tetangga, kenapa harus beli ke tempat lain? Anda berminat tinggal pesan melalui telepon atau grup whatsaap GMDT pengurus PKK," katanya.
Yayah mengaku program GMDT ini bertujuan untuk mewujudkan kekuatan dan ketahanan ekonomi keluarga yang tangguh sehingga perekonomian keluarga juga dapat terus bergerak maju.
Pihaknya akan terus mengawasi pergerakan ekonomi keluarga melalui grup whatsaap dan pertemuan terbatas di tengah suasana pandemi COVID-19.
"Kami berharap program ini bisa menjadi media bisnis ala PKK yang sehat dan higienis serta terjaga mutunya. Kami akan melakukan pembinaan secara kontinyu terhadap para pelaku usaha GMDT ini agar bisa terus maju dan berkembang.
Baca juga: Pemkot Bekasi tingkatkan ketahanan pangan selama pandemi
Baca juga: Pemkot Bekasi perkuat fungsi Kadin pulihkan ekonomi
Baca juga: Pemkot Bekasi bentuk koperasi pegiat maggot
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Di tengah pandemi ini pembatasan sosial membuat warga harus bisa membatasi mobilitas, termasuk saat berbelanja. GMDT ini solusinya," kata Ketua Bidang Kemasyarakatan pada Tim Wali Kota Untuk Percepatan Penyelenggaraan Pemerintah dan Pembangunan (TWUP4) Kota Bekasi Yayah Nahdiyah di Bekasi, Senin.
Berangkat dari kondisi itu, Yayah beserta pengurus TWUP4 Kota Bekasi berinisiatif mengembangkan program GMDT di level lapisan masyarakat paling bawah yakni RT/RW melalui gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
"Program ini mendapatkan sambutan positif dari berbagai kalangan termasuk warga, pelaku usaha setempat. Sebab membawa manfaat bagi warga sekitar," katanya.
Dia menjelaskan GMDT menyediakan pilihan kebutuhan warga melalui katalog yang disiapkan pengurus. Sedikitnya sudah ada 11 kategori bahan belanja di antaranya makanan siap saji, cemilan, minuman, bahan baku mentah, jasa, fashion, sayur dan buah, kesehatan, kebutuhan rumah tangga, merchandise dan home industri, serta kuliner olahan beku.
Gerakan ini saat ini baru diuji coba di RW 032 Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu. Dalam waktu dekat pihaknya akan mengembangkan di wilayah lain se-Kota Bekasi.
GMDT Bojong, kata dia, saat ini sudah mengakomodir 76 pelaku usaha rumah tangga tingkat RW 032 yang terdiri atas tujuh rukun tetangga dan dihuni sebanyak 1.200 jiwa.
Menurut dia, perputaran uang di GMDT Bojong menunjukkan hasil yang cukup membanggakan. Antara penjual dan pembeli saling membutuhkan dan bertransaksi khususnya sesama warga RW dan sekitarnya. Ada motto di antara kalangan pelaku usaha dan warga.
"Kalau ada di tetangga, kenapa harus beli ke tempat lain? Anda berminat tinggal pesan melalui telepon atau grup whatsaap GMDT pengurus PKK," katanya.
Yayah mengaku program GMDT ini bertujuan untuk mewujudkan kekuatan dan ketahanan ekonomi keluarga yang tangguh sehingga perekonomian keluarga juga dapat terus bergerak maju.
Pihaknya akan terus mengawasi pergerakan ekonomi keluarga melalui grup whatsaap dan pertemuan terbatas di tengah suasana pandemi COVID-19.
"Kami berharap program ini bisa menjadi media bisnis ala PKK yang sehat dan higienis serta terjaga mutunya. Kami akan melakukan pembinaan secara kontinyu terhadap para pelaku usaha GMDT ini agar bisa terus maju dan berkembang.
Baca juga: Pemkot Bekasi tingkatkan ketahanan pangan selama pandemi
Baca juga: Pemkot Bekasi perkuat fungsi Kadin pulihkan ekonomi
Baca juga: Pemkot Bekasi bentuk koperasi pegiat maggot
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021