Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Ari Kuncoro pada Jumat (26/2), melantik Athor Subroto, MSi., PhD., sebagai Direktur Sekolah Kajian Stratejik Global (SKSG) dan Dr. dr. Tri Edhi Budhi Soesilo, M.Si. sebagai Direktur Sekolah Kajian Lingkungan (SIL).
Siaran tertulis yang diterima di Depok, Sabtu menjelaskan, pada saat yang sama, Rektor UI juga melantik Dr. Fibria Indriati Dwi Liestiawati, S.Sos., M.Si., sebagai Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA). Sedangkan Dr. Milla Sepliana Setyowati, S.Sos., M.Ak, diangkat sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum FIA UI.
Kepada pejabat baru yang mengemban tugas selama periode 2021-2025 itu, Rektor mengingatkan tentang bergesernya paradigma pendidikan tinggi yang terjadi saat ini, yaitu konsep unbundling, yang lebih mementingkan kompetensi dibandingkan gelar akademik.
Prof. Ari menuturkan tentang pentingnya membuat kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman, "Jadi kalau cuma punya gelar, tapi kemampuannnya hanya rata-rata, itu akan sulit bersaing, terutama bagi ilmu-ilmu multidisiplin seperti SIL dan SKSG, karena banyak universitas di dunia membuka program-program sejenis," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Ari juga mengingatkan bahwa para pimpinan di fakultas, sekolah, maupun program pendidikan vokasi, juga merupakan ujung tombak untuk meningkatkan kapasitas perguruan tinggi dan kualitas lulusan.
"Lulusan UI harus punya kemampuan implementasi, yaitu kemampuan mengorganisasi, bisa mendengarkan orang, dan bisa memprediksi tren ke depan. Ini penting kalau kita tidak mau ditinggalkan," ujarnya.
Proses pelantikan dilakukan secara daring (online) dan luring (offline) pada Jumat (26/2). Pelantikan kepengurusan UI yang baru ini berdasarkan Surat Keputusan Rektor UI nomor: 226, 353, 354 /SK/R/UI/2021.
Saat ini, FIA UI memiliki tiga program studi (prodi), yakni Prodi Ilmu Administrasi Niaga, Prodi Ilmu Administrasi Fiskal, dan Prodi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas ini menyelenggarakan pendidikan untuk program pendidikan Sarjana (reguler), Sarjana (paralel), serta program Magister (S2) dan Doktor (S3).
SIL dan SKSG menyelenggarakan pendidikan untuk program Magister (S2) dan Doktor (S3). SIL memiliki satu prodi doktor Ilmu Lingkungan dan dua prodi magister yaitu Ilmu Lingkungan dan Magister Manajemen Bencana.
Sedangkan SKSG memiliki satu prodi doktor Kajian Stratejik Global dan sembilan prodi magister yaitu Kajian Ketahanan Nasional, Kajian Wilayah Amerika, Kajian Wilayah Jepang, Kajian Gender, Kajian Ilmu Kepolisian, Kajian Pengembangan Perkotaan, Kajian Timur Tengah dan Islam, Kajian Wilayah Eropa, dan Kajian Terorisme.
Baca juga: UI beri penghargaan atas kontribusi cegah dan tangani COVID
Baca juga: Wakil Rektor UI:Seni budaya wujud rasa toleransi kebhinnekaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Siaran tertulis yang diterima di Depok, Sabtu menjelaskan, pada saat yang sama, Rektor UI juga melantik Dr. Fibria Indriati Dwi Liestiawati, S.Sos., M.Si., sebagai Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Administrasi (FIA). Sedangkan Dr. Milla Sepliana Setyowati, S.Sos., M.Ak, diangkat sebagai Wakil Dekan Bidang Sumber Daya, Ventura, dan Administrasi Umum FIA UI.
Kepada pejabat baru yang mengemban tugas selama periode 2021-2025 itu, Rektor mengingatkan tentang bergesernya paradigma pendidikan tinggi yang terjadi saat ini, yaitu konsep unbundling, yang lebih mementingkan kompetensi dibandingkan gelar akademik.
Prof. Ari menuturkan tentang pentingnya membuat kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman, "Jadi kalau cuma punya gelar, tapi kemampuannnya hanya rata-rata, itu akan sulit bersaing, terutama bagi ilmu-ilmu multidisiplin seperti SIL dan SKSG, karena banyak universitas di dunia membuka program-program sejenis," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Prof. Ari juga mengingatkan bahwa para pimpinan di fakultas, sekolah, maupun program pendidikan vokasi, juga merupakan ujung tombak untuk meningkatkan kapasitas perguruan tinggi dan kualitas lulusan.
"Lulusan UI harus punya kemampuan implementasi, yaitu kemampuan mengorganisasi, bisa mendengarkan orang, dan bisa memprediksi tren ke depan. Ini penting kalau kita tidak mau ditinggalkan," ujarnya.
Proses pelantikan dilakukan secara daring (online) dan luring (offline) pada Jumat (26/2). Pelantikan kepengurusan UI yang baru ini berdasarkan Surat Keputusan Rektor UI nomor: 226, 353, 354 /SK/R/UI/2021.
Saat ini, FIA UI memiliki tiga program studi (prodi), yakni Prodi Ilmu Administrasi Niaga, Prodi Ilmu Administrasi Fiskal, dan Prodi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas ini menyelenggarakan pendidikan untuk program pendidikan Sarjana (reguler), Sarjana (paralel), serta program Magister (S2) dan Doktor (S3).
SIL dan SKSG menyelenggarakan pendidikan untuk program Magister (S2) dan Doktor (S3). SIL memiliki satu prodi doktor Ilmu Lingkungan dan dua prodi magister yaitu Ilmu Lingkungan dan Magister Manajemen Bencana.
Sedangkan SKSG memiliki satu prodi doktor Kajian Stratejik Global dan sembilan prodi magister yaitu Kajian Ketahanan Nasional, Kajian Wilayah Amerika, Kajian Wilayah Jepang, Kajian Gender, Kajian Ilmu Kepolisian, Kajian Pengembangan Perkotaan, Kajian Timur Tengah dan Islam, Kajian Wilayah Eropa, dan Kajian Terorisme.
Baca juga: UI beri penghargaan atas kontribusi cegah dan tangani COVID
Baca juga: Wakil Rektor UI:Seni budaya wujud rasa toleransi kebhinnekaan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021