Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan komitmen untuk mengawal rencana aksi pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Lido, Kabupaten Bogor.
"Disparbud Jabar berkomitmen mengawal rencana aksi pembangunan KEK Lido dan hal ini tidak terlepas dari potensi investasi untuk perbaikan ekonomi di Jawa Barat dan nasional," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik, Jumat.
Dia mengatakan pembahasan rencana aksi pembangunan KEK Lido sudah dilakukan bersama sejumlah pihak seperti Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Kemenko Perekonomian, Setneg, Kemenhukham, Kemenkeu, Kemenparekraf, KLHK, Pemprov Jabar (Disparbud dan Biro Perekonomian), dan Pemkab Bogor.
Menurut Dedi, pembahasan ini merupakan tindak lanjut keputusan Denas KEK pada 10 Februari 2021 tentang KEK Lido yang telah disetujui usulan pembentukannya dan akan segera direkomendasi ke Presiden Joko Widodo untuk ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
Ia menuturkan grand design pengembangan KEK Lido beserta rancangan aktivitas mencakup pengembangan atraksi wisata theme park kelas dunia, golf course, retail, luxury resort, hotel berbintang, pengembangan TOD, dan pengembangan pusat ekonomi kreatif (movieland dan music festival).
“Dan sekarang sudah berproses beberapa persyaratan penetapan KEK. Tadi dijelaskan tentang penguasaan tanah progressnya sudah 80 persen,” kata Dedi.
Dedi menyatakan akan mengawal rencana pembangunan sesuai tupoksi meski pihaknya memberi masukan bahwa pengembangan KEK Lido harus diarahkan untuk menjawab lima pilar pemulihan ekonomi yaitu kebudayaan, kelembagaan, destinasi, industri, dan pemasaran.
“Kelima pilar ini harus menjadi perhatian utama. Kami, dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan ikut membantu mengawal sesuai tupoksi kami,” kata dia.
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menyetujui pembentukan dua KEK baru yaitu KEK Lido di Provinsi Jawa Barat dan KEK JIIPE di Provinsi Jawa Timur. Kedua usulan KEK tersebut telah disetujui dan telah menjadi rekomendasi kepada presiden.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pembentukan dua KEK baru tersebut diharapkan akan mampu menghadirkan investasi 19,9 miliar dolar AS atau setara Rp278,1 triliun dan menyerap 229.363 tenaga kerja.
"KEK Lido diharapkan betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia. Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium juga, dan devisanya pun juga premium," kata Menko Airlangga.
Baca juga: MNC mulai bangun studio film di Kawasan Ekonomi Khusus Lido
Baca juga: KEK Lido jadi harapan Bupati Bogor tingkatkan PAD
Baca juga: Lido jadi KEK, Hary Tanoesoedibjo optimistis akan dorong ekonomi kreatif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Disparbud Jabar berkomitmen mengawal rencana aksi pembangunan KEK Lido dan hal ini tidak terlepas dari potensi investasi untuk perbaikan ekonomi di Jawa Barat dan nasional," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat, Dedi Taufik, Jumat.
Dia mengatakan pembahasan rencana aksi pembangunan KEK Lido sudah dilakukan bersama sejumlah pihak seperti Ketua Tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Kemenko Perekonomian, Setneg, Kemenhukham, Kemenkeu, Kemenparekraf, KLHK, Pemprov Jabar (Disparbud dan Biro Perekonomian), dan Pemkab Bogor.
Menurut Dedi, pembahasan ini merupakan tindak lanjut keputusan Denas KEK pada 10 Februari 2021 tentang KEK Lido yang telah disetujui usulan pembentukannya dan akan segera direkomendasi ke Presiden Joko Widodo untuk ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah.
Ia menuturkan grand design pengembangan KEK Lido beserta rancangan aktivitas mencakup pengembangan atraksi wisata theme park kelas dunia, golf course, retail, luxury resort, hotel berbintang, pengembangan TOD, dan pengembangan pusat ekonomi kreatif (movieland dan music festival).
“Dan sekarang sudah berproses beberapa persyaratan penetapan KEK. Tadi dijelaskan tentang penguasaan tanah progressnya sudah 80 persen,” kata Dedi.
Dedi menyatakan akan mengawal rencana pembangunan sesuai tupoksi meski pihaknya memberi masukan bahwa pengembangan KEK Lido harus diarahkan untuk menjawab lima pilar pemulihan ekonomi yaitu kebudayaan, kelembagaan, destinasi, industri, dan pemasaran.
“Kelima pilar ini harus menjadi perhatian utama. Kami, dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan akan ikut membantu mengawal sesuai tupoksi kami,” kata dia.
Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menyetujui pembentukan dua KEK baru yaitu KEK Lido di Provinsi Jawa Barat dan KEK JIIPE di Provinsi Jawa Timur. Kedua usulan KEK tersebut telah disetujui dan telah menjadi rekomendasi kepada presiden.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, pembentukan dua KEK baru tersebut diharapkan akan mampu menghadirkan investasi 19,9 miliar dolar AS atau setara Rp278,1 triliun dan menyerap 229.363 tenaga kerja.
"KEK Lido diharapkan betul-betul bisa mendorong pariwisata di Indonesia. Hasilnya harus jelas, turis ke Jawa Barat juga harus yang berkualitas internasional. Ini harus menjadi yang premium juga, dan devisanya pun juga premium," kata Menko Airlangga.
Baca juga: MNC mulai bangun studio film di Kawasan Ekonomi Khusus Lido
Baca juga: KEK Lido jadi harapan Bupati Bogor tingkatkan PAD
Baca juga: Lido jadi KEK, Hary Tanoesoedibjo optimistis akan dorong ekonomi kreatif
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021