Tasikmalaya, 30/6 (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mencatat selama periode Januari-Juni 2010 terdapat sebanyak 212 bayi meninggal dunia akibat kekurangan gizi.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Kabupaten Tasikmalaya, dr Asep Nursyamsi, kepada wartawan, Rabu mengatakan dari 212 bayi meninggal dunia sekitar 80 persen meninggal akibat kekurangan gizi.

Bayi meninggal akibat kekurangan gizi karena berat badan dibawah angka ideal, sedangkan sisanya bayi meninggal karena faktor penyakit keturunan maupun saat dilahirkan.

"Berat badannya kurang dari ideal saat dilahirkan, memang resiko kematiannya cukup besar," katanya.

Sedangkan ibu meninggal dunia saat melahirkan tercatat sebanyak 11 kasus sejak Januari hingga Mei 2010.

Kasus kematian bayi dan ibu saat melahirkan, kata Asep sebagian besar menimpa masyarakat miskin, sehingga berdampak kurangnya asupan gizi pada anak maupun ibu hamil.

Selain faktor ekonomi, kata Asep, tingkat pengetahuan masyarakat terhadap kesehatan, serta kesadaran ibu hamil pentingnya mendapatkan gizi kurang diperhatikan.

"Sikap itu berbahaya bagi kesehatan bayi yang tengah dikandungnya," katanya.

Upaya mengantisipasi meningkatnya angka kematian bayi maupun ibu melahirkan, kata Asep salah satunya dengan mengajak masyarakat ikut program Keluarga Berencana (KB) dan memaksimalkan fungsi Pos Yandu.

"Kedua program itu sangat membantu keselamatan ibu dan bayi, sehingga terpantau kondisi kesehatannya," katanya.***3***


(U.KR-FPM/B/M019/M019) 30-06-2010 20:04:06

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010