Metode pemberantasan buta aksara di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, yang dikenal dengan nama innova kreatif keaksaraan fungsional 32 hari menjadi hak paten Bupati Karawang Dadang S Muchtar.

Dengan demikian penggunaan metode itu harus seizin Bupati Karawang, kata Bupati Karawang Dadang S Muchtar di Karawang, Rabu.

"Metode pemberantasan buta aksara di Karawang itu sudah mendapat hak paten dari Kementrian Hukum dan HAM yang berlaku sejak pertengahan April 2010 dengan Nomor registrasi 046712.

Dikatakannya, sesuai dengan Undang Undang Nomor 14 tahun 2001 tentang Paten, bagi yang akan menggunakan metode pemberantasan buta aksara tersebut harus mendapatkan izin terlebih dulu dari Bupati.

Hak paten tersebut meliputi petunjuk pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan, petunjuk teknis penyelenggaraan, petunjuk pelaksanaan tutorial, dan tentang bahan-bahan yang diajarkan.

Ia menjelaskan, metode innova kreatif keaksaraan fungsional 32 hari merupakan metode pembelajaran untuk masyarakat Karawang yang buta aksara. Karena itu, dengan menggunakan metode tersebut, masyarakat yang buta aksara akan bisa membaca, menulis dan berhitung hanya dalam waktu 32 hari.

"Metode itu sukses digunakan di Karawang untuk menuntaskan buta huruf yagn disandang 117.710 orang selama tiga bulan," kata Dadang.

Dikatakannya, pada awalnya upaya pemberantasan buta aksara di Karawang diuji coba di Desa Mekarjaya, Kecamatan Purwasari, Karawang. Dalam uji coba itu, waktu belajar-mengajar mencapai 20 hari dengan frekuensi lima kali tatap muka dalam sepekan.

"Para peserta juga mendapat uang Rp3.000 untuk memotivasi diri dan mau mengikuti pelatihan," katanya.

Uji coba pelatihan bagi masyarakat buta aksara selama 20 hari itu kemudian ditindaklanjuti dengan berkonsultasi kepada sejumlah pakar pendidikan. Berdasarkan hasil konsultasi itu, metode pelatihan disempurnakan dengan menambah waktu pelatihan menjadi 32 hari.

"Metode pemberantasan buta aksara itu selanjutnya dikenal dengan metode innova kreatif 32 hari. Dengan metode itu, Karawang bisa menuntaskan masyarakat buta aksara. Sekarang, metode itu digunakan di banyak daerah lain," kata Dadang. *
(KR-MAK/N002)

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010