Bogor, 21/6 (ANTARA) - Jenazah empat remaja yang hanyut terbawa arus Sungai Cianteun Kampung Moyan Cimangir, Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Minggu (20/6) malam, akhirnya ditemukan tewas di dasar sungai oleh tim SAR, Senin.

Ketua TRC Kabupaten Bogor Budi Aksomo Senin menjelaskan, jenazah ditemukan secara berurutan, yakni pertama pukul 11:00 WIB dua korban yakni Ada dan Yogi.

Sejam berikutnya tim SAR kembali menemukan satu jenazah bernama Syarif, berjarak 30 meter dari lokasi terjatuhnya korban, dan setelah itu pukul 13:30 WIB jenazah yang terakhir yakni Indra ditemukan.
"Keempatnya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa," katanya.

Budi Aksomo menjelaskan, keempat jenazah ditemukan setelah dilakukan penyelaman oleh Tim SAR dari Delta Satuan II Pelopor Brimob Kedung Halang bersama-sama relawan lainnya dari Tim Reaksi Cepat (TRC), Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan PMI Kabupaten Bogor.

Ke empat jenazah ditemukan secara berurutan dengan jarak masing-masing 3 hingga 4 meter antara satu jenazah dengan jenazah lainnya.

Keempat remaja ini terjatuh ke sungai Ciateun pada Minggu siang pukul 13:30 WIB saat hendak menolong seorang anak yang sedang bermain-main di pinggir sungai mengisi waktu libur sekolah.

Anak tersebut terjatuh ke sungai, lalu ke empat remaja berinisatif menolong. Mereka berhasil menyelamatkan si korban, namun nahasnya usai menolong sang anak, justru ke empat remaja tersebut menjadi korban karena terseret arus.

Padahal, saat itu arus tidak deras namun Sungai Cianteun dikenal memiliki banyak pusaran air yang dapat menarik orang hanyut.

"Lokasi ditemukan jenazah tidak berada jauh dari lokasi terjatuhnya mereka. Sesuai dengan prediksi kita di sekitar tempat itu ada palung dan pusaran," katanya.

Budi Aksomo menyebutkan, setelah dievekuasi keempat jenazah langsung dibawa ke RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogor atas permintaan keluarga untuk selanjutnya akan segera dimakamkan oleh keluarga masing-masing.

Pencarian terhadap empat jenazah sudah dilakukan sejak Minggu malam, namun karena keterbatasan penglahatan, pencarian belum membuahkan hasil. Pencarian kembali dilanjutkan Senin pagi, dan sekitar pukul 11:00 WIB jenazah ditemukan tewas di dasar sungai Cianteun.

Budi mengatakan, arus Sungai Cianteun sebenarnya tidak deras, namun karena banyak palung menyebabkan adanya pusaran air yang mampu menyeret orang. Sungai tersebut memiliki kedalaman 3 hingga 4 meter dengan lebar kurang lebih 14 meter.

Lebih kurang 200 orang personel Tim SAR dari beberapa unit gabungan dikerahkan mencari korban dengan menggunakan pelengkapan alat penyelamat sebanyak empat unit dan satu perahu tim SAR dari Delta Sat II Pelopor Brimob Kedung Halang bersama-sama relawan dari TRC, PMI dan Damkar Kabupaten Bogor melakukan penyisiran dan penyelaman.

Laily R

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010