Cirebon, 16/6 (ANTARA) - Kebakaran Pasar Perumnas di Jl Ciremai Raya Kota Cirebon , Rabu, yang menghanguskan 142 kios dan 196 lapak , pada pukul 16.30 WIB , hanya ditangani tiga unit kendaraan pemadam
kebakaran , terdiri atas dua unit milik Pemkot Cirebon dibantu
satu unit dari Damkar Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan pantauan, dua unit pemadam kebakaran (DAMKAR) milik Pemkot Cirebon sudah tiba di lokasi kejadian 15 menit setelah api mulai berkobar dan baru membakar satu lorong yang jumlahnya sekitar belasan kios saja.
Namun hingga dua unit damkar tersebut kehabisan air, ternyata kobaran api belum juga dapat dijinakkan.
Hal tersebut diakibatkan sebagian besar atap bangunan pasar terbuat dari kayu dan beberapa kios menjual barang-barang berbahan plastik ditambah angin bertiup cukup kencang.
Akibatnya proses pemadaman sempat terhenti cukup lama apalagi hydran yang berada di dekat pasar ternyata tidak berfungsi, sehingga petugas terpaksa harus mengisi air dari hidran di Jl Pemuda yang jaraknya cukup jauh.
Untuk mengantisipasi api merambat lebih lebar, para pedagang dan masyarakat setempat berinisiatif memadamkan api dengan menggunakan air selokan yang ada di pinggir pasar menggunakan ember.
Setelah dua putaran pengisian ulang air, akhirnya bantuan unit pemadam kebakaran dari Pemkab Cirebon tiba.
Meskipun sudah beberapa putaran, namun tampaknya petugas pemadam mengalami kesulitan melakukan pemadaman hingga akhirnya seluruh bangunan pasar ludes terbakar.
Bahkan hingga pukul 20.00 WIB tampak kobaran api tampak masih menyala di beberapa lokasi dan proses pemadaman masih dilakukan oleh tiga unit mobil damkar secara bergilir.
Udin, salah seorang pedagang klontong pasar tersebut menyesalkan kerja pemadam kebakaran yang lambat dan jumlah armada yang dikerahkan hanya tiga unit.
"Yang kami tahu Kota Cirebon itu punya delapan unit Damkar tapi
ternyata hanya menurunkan dua armadanya, malah minta bantuan dari
kabupaten," kata Udin yang harus kehilangan mata pencaharian utamanya
akibat kebakaran tersebut.
Wali Kota Cirebon Subardi yang turun langsung ke lokasi kejadian pun menyesalkan lambatnya proses pemadaman tersebut dan menyatakan
penyesalan serta memohon maaf kepada para pedagang.
"Kami menyatakan prihatin dan memohon maaf atas hal ini. Kami akan
mengkaji kembali atas kinerja Dinas Pemadam Kebakaran hingga hal ini
bisa terjadi," kata Subardi.
Mengenai rencana ke depan keberadaan Pasar Perumnas dan para
pedagangnya, Subardi menyatakan akan memerintahkan PD Pasar Kota
Cirebon untuk mengadakan pasar darurat sebagai antisipasi awal.
"Yang penting sekarang para pedagang tidak kehilangan mata
pencahariannya, caranya dengan menggelar pasar darurat. Mengenai
lokasinya akan kami bicarakan dengan PD Pasar beserta anggota DPRD,"
kata Subardi.
Begitu pun dengan rencana keberadaan pasar Perumnas apakah akan
dilakukan renovasi atau relokasi, Subardi menyatakan pihaknya akan
melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan instansi terkait.
"Kami belum dapat memutuskan rencana pasar Perumnas akan direnovasi atau direlokasi. Kami akan membahas hal ini bersama instansi terkait," katanya.
Mengenai penyebab kebakaran, seperti dikatakan Kepala Pasar Perumnas diduga berawal dari Toko Gerak Badan milik Uus yang menjual sembako pada pukul 16.30 WIB.
Diduga api disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik. Akibat kebakaran tersebut, kerugian yang diderita ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Sementara itu Kapolresta Cirebon Ary Laksmanawidajaya saat ditanya
mengenai penyebab kebakaran tersebut menyatakan masih menyelidiki
penyebabnya termasuk mencari data jumlah pasti toko yang terbakar dan
perkiraan kerugiannya.
Namun diakui Ary pihaknya berhasil mengamankan seorang pemuda yang
diduga menjarah barang-barang milik pedagang pasar yang memanfaatkan
kepanikan dengan berpura-pura memberi bantuan. ***3***
M Tuafik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
kebakaran , terdiri atas dua unit milik Pemkot Cirebon dibantu
satu unit dari Damkar Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan pantauan, dua unit pemadam kebakaran (DAMKAR) milik Pemkot Cirebon sudah tiba di lokasi kejadian 15 menit setelah api mulai berkobar dan baru membakar satu lorong yang jumlahnya sekitar belasan kios saja.
Namun hingga dua unit damkar tersebut kehabisan air, ternyata kobaran api belum juga dapat dijinakkan.
Hal tersebut diakibatkan sebagian besar atap bangunan pasar terbuat dari kayu dan beberapa kios menjual barang-barang berbahan plastik ditambah angin bertiup cukup kencang.
Akibatnya proses pemadaman sempat terhenti cukup lama apalagi hydran yang berada di dekat pasar ternyata tidak berfungsi, sehingga petugas terpaksa harus mengisi air dari hidran di Jl Pemuda yang jaraknya cukup jauh.
Untuk mengantisipasi api merambat lebih lebar, para pedagang dan masyarakat setempat berinisiatif memadamkan api dengan menggunakan air selokan yang ada di pinggir pasar menggunakan ember.
Setelah dua putaran pengisian ulang air, akhirnya bantuan unit pemadam kebakaran dari Pemkab Cirebon tiba.
Meskipun sudah beberapa putaran, namun tampaknya petugas pemadam mengalami kesulitan melakukan pemadaman hingga akhirnya seluruh bangunan pasar ludes terbakar.
Bahkan hingga pukul 20.00 WIB tampak kobaran api tampak masih menyala di beberapa lokasi dan proses pemadaman masih dilakukan oleh tiga unit mobil damkar secara bergilir.
Udin, salah seorang pedagang klontong pasar tersebut menyesalkan kerja pemadam kebakaran yang lambat dan jumlah armada yang dikerahkan hanya tiga unit.
"Yang kami tahu Kota Cirebon itu punya delapan unit Damkar tapi
ternyata hanya menurunkan dua armadanya, malah minta bantuan dari
kabupaten," kata Udin yang harus kehilangan mata pencaharian utamanya
akibat kebakaran tersebut.
Wali Kota Cirebon Subardi yang turun langsung ke lokasi kejadian pun menyesalkan lambatnya proses pemadaman tersebut dan menyatakan
penyesalan serta memohon maaf kepada para pedagang.
"Kami menyatakan prihatin dan memohon maaf atas hal ini. Kami akan
mengkaji kembali atas kinerja Dinas Pemadam Kebakaran hingga hal ini
bisa terjadi," kata Subardi.
Mengenai rencana ke depan keberadaan Pasar Perumnas dan para
pedagangnya, Subardi menyatakan akan memerintahkan PD Pasar Kota
Cirebon untuk mengadakan pasar darurat sebagai antisipasi awal.
"Yang penting sekarang para pedagang tidak kehilangan mata
pencahariannya, caranya dengan menggelar pasar darurat. Mengenai
lokasinya akan kami bicarakan dengan PD Pasar beserta anggota DPRD,"
kata Subardi.
Begitu pun dengan rencana keberadaan pasar Perumnas apakah akan
dilakukan renovasi atau relokasi, Subardi menyatakan pihaknya akan
melakukan pembahasan terlebih dahulu dengan instansi terkait.
"Kami belum dapat memutuskan rencana pasar Perumnas akan direnovasi atau direlokasi. Kami akan membahas hal ini bersama instansi terkait," katanya.
Mengenai penyebab kebakaran, seperti dikatakan Kepala Pasar Perumnas diduga berawal dari Toko Gerak Badan milik Uus yang menjual sembako pada pukul 16.30 WIB.
Diduga api disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik. Akibat kebakaran tersebut, kerugian yang diderita ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Sementara itu Kapolresta Cirebon Ary Laksmanawidajaya saat ditanya
mengenai penyebab kebakaran tersebut menyatakan masih menyelidiki
penyebabnya termasuk mencari data jumlah pasti toko yang terbakar dan
perkiraan kerugiannya.
Namun diakui Ary pihaknya berhasil mengamankan seorang pemuda yang
diduga menjarah barang-barang milik pedagang pasar yang memanfaatkan
kepanikan dengan berpura-pura memberi bantuan. ***3***
M Tuafik
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010