Pemkab Cianjur, Jawa Barat, menambah ratusan ruang isolasi di tingkat kelurahan dan kecamatan, sebagai upaya penanganan cepat pasien COVID-19 tanpa gejala.
Ini karena ruang isolasi yang tersedia sudah menerapkan sistem antrean akibat tingginya angka penularan yang terjadi secara sporadis sejak tiga bulan terakhir.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal saat dihubungi Selasa, mengatakan Pemkab Cianjur menambah 754 kamar isolasi yang tersebar di setiap kecamatan dan kelurahan khusus untuk pasien positif tanpa gejala, dimana masing-masing lokasi akan mendapat penaganan dari tim medis di pusat layanan kesehatan setempat.
"Ini kebijakan Pemkab Cianjur sebagai upaya memudahkan penanganan di setiap kecamatan dan kelurahan, diminta untuk menyiapkan rumah isolasi dengan memanfaatkan bangunan yang sudah ada, tidak boleh menyewa seperti memanfaatkan rumah dinas camat sebagai ruang isolasi," katanya.
Ia menjelaskan, ruang yang disediakan harus sesuai standar yang sudah ditentukan untuk isolasi, dimana pihaknya telah menyebarkan buku panduan terkait hal tersebut, sehingga di masing-masing kecamatan dapat menyediakan dua sampai tiga ruangan dengan total keseluruhan mencapai 754 ruang termasuk di tingkat kelurahan.
Sehingga total ruangan isolasi yang dimiliki Pemkab Cianjur, mencakup RSUD Cianjur, Vila Ciherang, Wisma Kesahatan dan Balai kesehatan seluruhnya 1.100 kamar. Pasien yang dirawat di ruang isolasi kecamatan dan kelurahan akan mendapat pelayanan dari tenaga kesehatan dari masing-masing puskesmas setempat.
"Mereka akan mendapatkan pelayanan yang sama di tempat isolasi lainnya, meski tenaga kesehatan yang bertugas dari puskesmas setempat. Harapan kami dengan ditambahnya ruang isolasi tersebut, dapat memudahkan gugus tugas dalam memberikan penanganan dan sebagai upaya cepat memutus rantai penyebaran," katanya.
Tercatat hingga saat ini pasien terpapar COVID-19 di Cianjur mencapai 2.189 orang dan 1.216 di antaranya sudah sembuh dan dapat beraktifitas seperti semula setelah menjalani isolasi di sejumlah tempat yang disediakan pemerintah daerah.
"Harapan kami seiring ditambahnya ruang isolasi, tidak diikuti dengan penambahan pasien yang terpapar. Kami terus mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kesadaran dalam menerapkan protokol, kesehatan ketat agar terhindar dari virus berbahaya," katanya.
Baca juga: Mantan polisi di Cianjur jadi pengedar sabu-sabu
Baca juga: Seratusan tenaga kesehatan di Cianjur belum divaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Ini karena ruang isolasi yang tersedia sudah menerapkan sistem antrean akibat tingginya angka penularan yang terjadi secara sporadis sejak tiga bulan terakhir.
Juru Bicara Pusat Informasi dan Kordinasi COVID-19 Cianjur dr Yusman Faisal saat dihubungi Selasa, mengatakan Pemkab Cianjur menambah 754 kamar isolasi yang tersebar di setiap kecamatan dan kelurahan khusus untuk pasien positif tanpa gejala, dimana masing-masing lokasi akan mendapat penaganan dari tim medis di pusat layanan kesehatan setempat.
"Ini kebijakan Pemkab Cianjur sebagai upaya memudahkan penanganan di setiap kecamatan dan kelurahan, diminta untuk menyiapkan rumah isolasi dengan memanfaatkan bangunan yang sudah ada, tidak boleh menyewa seperti memanfaatkan rumah dinas camat sebagai ruang isolasi," katanya.
Ia menjelaskan, ruang yang disediakan harus sesuai standar yang sudah ditentukan untuk isolasi, dimana pihaknya telah menyebarkan buku panduan terkait hal tersebut, sehingga di masing-masing kecamatan dapat menyediakan dua sampai tiga ruangan dengan total keseluruhan mencapai 754 ruang termasuk di tingkat kelurahan.
Sehingga total ruangan isolasi yang dimiliki Pemkab Cianjur, mencakup RSUD Cianjur, Vila Ciherang, Wisma Kesahatan dan Balai kesehatan seluruhnya 1.100 kamar. Pasien yang dirawat di ruang isolasi kecamatan dan kelurahan akan mendapat pelayanan dari tenaga kesehatan dari masing-masing puskesmas setempat.
"Mereka akan mendapatkan pelayanan yang sama di tempat isolasi lainnya, meski tenaga kesehatan yang bertugas dari puskesmas setempat. Harapan kami dengan ditambahnya ruang isolasi tersebut, dapat memudahkan gugus tugas dalam memberikan penanganan dan sebagai upaya cepat memutus rantai penyebaran," katanya.
Tercatat hingga saat ini pasien terpapar COVID-19 di Cianjur mencapai 2.189 orang dan 1.216 di antaranya sudah sembuh dan dapat beraktifitas seperti semula setelah menjalani isolasi di sejumlah tempat yang disediakan pemerintah daerah.
"Harapan kami seiring ditambahnya ruang isolasi, tidak diikuti dengan penambahan pasien yang terpapar. Kami terus mengimbau warga untuk tetap meningkatkan kesadaran dalam menerapkan protokol, kesehatan ketat agar terhindar dari virus berbahaya," katanya.
Baca juga: Mantan polisi di Cianjur jadi pengedar sabu-sabu
Baca juga: Seratusan tenaga kesehatan di Cianjur belum divaksin COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021