Mantan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Garut Kus kembali ditahan oleh Kejaksaan Negeri Garut terkait kasus bumi perkemahan ilegal di kaki Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler.
"(Ditahan) di Rutan (rumah tahanan) Garut, selama satu tahun," kata Kepala Kejaksaan Negeri Garut Sugeng Hariadi saat dikonfirmasi penahanan Kus di Garut, Jabar, Selasa.
Ia menuturkan mantan Kadispora Garut itu saat ini sedang menjalani sidang terkait kasus tindak pidana korupsi pembangunan Sarana Olahraga Ciateul di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung.
Terdakwa Kus sempat dilakukan penahanan selama proses sidang kasus korupsi, kemudian terdakwa mengajukan penangguhan penahanan yang akhirnya dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Bandung pada Rabu (13/1).
Usai dikabulkan penangguhan-nya itu, tim dari Kejaksaan Garut menangkap kembali pejabat Garut tersebut di rumahnya di Limbangan, Garut, Senin (18/1) malam dengan kasus berbeda tentang pembangunan bumi perkemahan ilegal.
"Sekarang kami mengeksekusi terpidana dalam kasus bumi perkemahan," ucap-nya menegaskan.
Sugeng menjelaskan alasan penahanan itu berdasarkan putusan Mahkamah Agung bahwa Kus divonis 1 tahun penjara dengan denda Rp1 miliar subsider kurungan penjara empat bulan.
Kus menjadi terdakwa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Garut dengan kasus bumi perkemahan ilegal yang dibangun di kaki Gunung Guntur tahun 2009.
Selanjutnya Pengadilan Negeri Garut memvonis Kus bersalah telah melanggar Pasal 109 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kemudian banding ke MA, namun akhirnya tetap diputus bersalah.
"Berdasarkan putusan MA, Kus divonis penjara satu tahun dengan denda Rp1 miliar subsider kurungan penjara empat bulan," tutur-nya.
Penjemputan terhadap terpidana Kus itu dilakukan oleh tim Kejaksaan Negeri Garut ke rumahnya di Balubur Limbangan atau wilayah utara Garut yang jarak tempuh-nya kurang lebih satu jam.
Kus dibawa ke kantor Kejaksaan Negeri Garut untuk menjalani pemeriksaan lebih dulu, sebelum akhirnya dibawa menggunakan mobil tahanan menuju Rutan Kelas IIB Garut.
Baca juga: Lima koruptor di Garut ditangguhkan penahanannya
Baca juga: Pejabat Pemkab Garut tersangka korupsi GOR segera disidangkan
Baca juga: Bupati Garut mutasi Kadispora yang terjerat kasus korupsi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"(Ditahan) di Rutan (rumah tahanan) Garut, selama satu tahun," kata Kepala Kejaksaan Negeri Garut Sugeng Hariadi saat dikonfirmasi penahanan Kus di Garut, Jabar, Selasa.
Ia menuturkan mantan Kadispora Garut itu saat ini sedang menjalani sidang terkait kasus tindak pidana korupsi pembangunan Sarana Olahraga Ciateul di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Bandung.
Terdakwa Kus sempat dilakukan penahanan selama proses sidang kasus korupsi, kemudian terdakwa mengajukan penangguhan penahanan yang akhirnya dikabulkan oleh Pengadilan Negeri Bandung pada Rabu (13/1).
Usai dikabulkan penangguhan-nya itu, tim dari Kejaksaan Garut menangkap kembali pejabat Garut tersebut di rumahnya di Limbangan, Garut, Senin (18/1) malam dengan kasus berbeda tentang pembangunan bumi perkemahan ilegal.
"Sekarang kami mengeksekusi terpidana dalam kasus bumi perkemahan," ucap-nya menegaskan.
Sugeng menjelaskan alasan penahanan itu berdasarkan putusan Mahkamah Agung bahwa Kus divonis 1 tahun penjara dengan denda Rp1 miliar subsider kurungan penjara empat bulan.
Kus menjadi terdakwa dalam persidangan di Pengadilan Negeri Garut dengan kasus bumi perkemahan ilegal yang dibangun di kaki Gunung Guntur tahun 2009.
Selanjutnya Pengadilan Negeri Garut memvonis Kus bersalah telah melanggar Pasal 109 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup, kemudian banding ke MA, namun akhirnya tetap diputus bersalah.
"Berdasarkan putusan MA, Kus divonis penjara satu tahun dengan denda Rp1 miliar subsider kurungan penjara empat bulan," tutur-nya.
Penjemputan terhadap terpidana Kus itu dilakukan oleh tim Kejaksaan Negeri Garut ke rumahnya di Balubur Limbangan atau wilayah utara Garut yang jarak tempuh-nya kurang lebih satu jam.
Kus dibawa ke kantor Kejaksaan Negeri Garut untuk menjalani pemeriksaan lebih dulu, sebelum akhirnya dibawa menggunakan mobil tahanan menuju Rutan Kelas IIB Garut.
Baca juga: Lima koruptor di Garut ditangguhkan penahanannya
Baca juga: Pejabat Pemkab Garut tersangka korupsi GOR segera disidangkan
Baca juga: Bupati Garut mutasi Kadispora yang terjerat kasus korupsi
Editor : Yuniardi Ferdinan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021