Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy meminta Pemerintah Kabupaten Sumedang merehabilitasi lahan longsor di daerah itu, usai evakuasi korban selesai.
Menurut dia, upaya pencegahan perlu dilakukan guna menghindari kejadian longsor serupa. Sehingga, proses rehabilitasi dan rekonstruksi dengan penghijauan lahan harus jadi fokus perhatian ke depannya.
"Bahwa kejadian ini di luar perhitungan kita, iya, tapi kalau kita berusaha keras untuk pencegahan, kita akan mengatasinya dan meminimalisir kejadian," kata Muhadjir di posko koordinasi penanganan longsor Cimanggung di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis.
Menurutnya proses penanganan yang dilakukan seluruh pihak, baik pemda, Basarnas, BPBD, dan TNI serta Polri sudah dilakukan dengan baik.
Status tanggap bencana di Kabupaten Sumedang yang ditetapkan selama 21 hari, bakal berbuah baik sebagai langkah mitigasi bencana di tengah cuaca ekstrem saat ini.
Dia pun menilai wilayah Jawa Barat memang cukup rawan bencana. Menurutnya, salah satu faktor timbulnya bencana adalah adanya kelengahan dari seluruh pihak.
"Kejadian ini memang kehendak Allah, tapi kita tidak boleh pasrah, kita lebih baik mencegah, dan biaya pencegahan itu lebih murah daripada menangani," kata Muhadjir.
Maka dari itu, ia juga meminta pemda untuk menginventarisir setiap wilayah yang rawan terhadap bencana, khususnya di Kabupaten Sumedang.
"Harus ada kebijakan strategis, yang bisa menjadi solusi tuntas, tidak hanya di sini, tapi juga dilihat secara menyeluruh, bagaimana kondisi di Kabupaten Sumedang ini," katanya.
Baca juga: Ahli geologi ITB ingatkan bahaya longsor susulan di Sumedang
Baca juga: BMKG pasang sistem peringatan dini antisipasi longsor susulan di Sumedang
Baca juga: Lima korban baru ditemukan, jadi 21 orang meninggal dalam longsor di Sumedang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Menurut dia, upaya pencegahan perlu dilakukan guna menghindari kejadian longsor serupa. Sehingga, proses rehabilitasi dan rekonstruksi dengan penghijauan lahan harus jadi fokus perhatian ke depannya.
"Bahwa kejadian ini di luar perhitungan kita, iya, tapi kalau kita berusaha keras untuk pencegahan, kita akan mengatasinya dan meminimalisir kejadian," kata Muhadjir di posko koordinasi penanganan longsor Cimanggung di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis.
Menurutnya proses penanganan yang dilakukan seluruh pihak, baik pemda, Basarnas, BPBD, dan TNI serta Polri sudah dilakukan dengan baik.
Status tanggap bencana di Kabupaten Sumedang yang ditetapkan selama 21 hari, bakal berbuah baik sebagai langkah mitigasi bencana di tengah cuaca ekstrem saat ini.
Dia pun menilai wilayah Jawa Barat memang cukup rawan bencana. Menurutnya, salah satu faktor timbulnya bencana adalah adanya kelengahan dari seluruh pihak.
"Kejadian ini memang kehendak Allah, tapi kita tidak boleh pasrah, kita lebih baik mencegah, dan biaya pencegahan itu lebih murah daripada menangani," kata Muhadjir.
Maka dari itu, ia juga meminta pemda untuk menginventarisir setiap wilayah yang rawan terhadap bencana, khususnya di Kabupaten Sumedang.
"Harus ada kebijakan strategis, yang bisa menjadi solusi tuntas, tidak hanya di sini, tapi juga dilihat secara menyeluruh, bagaimana kondisi di Kabupaten Sumedang ini," katanya.
Baca juga: Ahli geologi ITB ingatkan bahaya longsor susulan di Sumedang
Baca juga: BMKG pasang sistem peringatan dini antisipasi longsor susulan di Sumedang
Baca juga: Lima korban baru ditemukan, jadi 21 orang meninggal dalam longsor di Sumedang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021