Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat menyiapkan tim teknis untuk terjun langsung ke lapangan meneliti penyebab sering terjadinya bencana tanah longsor di wilayah selatan Garut.
"Saya akan kirim tim teknis untuk melihat secara detail kontur tanahnya," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Selasa.
Ia mengaku sudah melihat langsung kondisi daerah yang terdampak bencana tanah longsor, seperti di Kecamatan Banjarwangi dan Singajaya.
Menurut dia, perlu adanya penelitian untuk mengetahui kondisi tanah di daerah itu, karena selama ini sering terjadi longsor saat musim hujan, bahkan saat ini masih terjadi pergerakan tanah.
"Saya minta ini dicermati, tanah ini masih bergerak, saya belum bisa menentukan ini harus bagaimana jalan ini, tanahnya masih bergerak," katanya.
Ia mengatakan hasil peninjauan di lapangan ada kerusakan akibat bencana tanah longsor, yakni infrastruktur jalan, rumah dan fasilitas ibadah warga setempat.
Pemerintah, lanjut dia, segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat longsor melalui usulan musyawarah rencana pembangunan.
"Nanti kita masukkan ke dalam musrenbang (musyawarah rencana pembangunan), karena ini sebenarnya bisa kita tanggulangi melalui musrenbang," kata Helmi.
Ia berharap jalan yang terdampak longsor dapat dibangun lebih lebar, selanjutnya masyarakat menjaga dan menanam pohon di pinggiran jalan agar kondisi tanah di sekitar jalan semakin kuat dan tidak mudah longsor.
"Jalan ini memang harus diperlebar, tetapi tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan," katanya.
Sebelumnya pada Sabtu (9/1) bencana tanah longsor menerjang beberapa titik di lima kecamatan yang menyebabkan jalan tertutup dan mengganggu arus lalu lintas.
Baca juga: Jembatan rusak akibat longsor di selatan Garut mulai diperbaiki
Baca juga: Jalan alternatif Cijapati yang hubungkan Bandung-Garut tertutup longsor
Baca juga: Bencana tanah longsor melanda lima kecamatan di Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Saya akan kirim tim teknis untuk melihat secara detail kontur tanahnya," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman di Garut, Selasa.
Ia mengaku sudah melihat langsung kondisi daerah yang terdampak bencana tanah longsor, seperti di Kecamatan Banjarwangi dan Singajaya.
Menurut dia, perlu adanya penelitian untuk mengetahui kondisi tanah di daerah itu, karena selama ini sering terjadi longsor saat musim hujan, bahkan saat ini masih terjadi pergerakan tanah.
"Saya minta ini dicermati, tanah ini masih bergerak, saya belum bisa menentukan ini harus bagaimana jalan ini, tanahnya masih bergerak," katanya.
Ia mengatakan hasil peninjauan di lapangan ada kerusakan akibat bencana tanah longsor, yakni infrastruktur jalan, rumah dan fasilitas ibadah warga setempat.
Pemerintah, lanjut dia, segera memperbaiki fasilitas umum yang rusak akibat longsor melalui usulan musyawarah rencana pembangunan.
"Nanti kita masukkan ke dalam musrenbang (musyawarah rencana pembangunan), karena ini sebenarnya bisa kita tanggulangi melalui musrenbang," kata Helmi.
Ia berharap jalan yang terdampak longsor dapat dibangun lebih lebar, selanjutnya masyarakat menjaga dan menanam pohon di pinggiran jalan agar kondisi tanah di sekitar jalan semakin kuat dan tidak mudah longsor.
"Jalan ini memang harus diperlebar, tetapi tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan," katanya.
Sebelumnya pada Sabtu (9/1) bencana tanah longsor menerjang beberapa titik di lima kecamatan yang menyebabkan jalan tertutup dan mengganggu arus lalu lintas.
Baca juga: Jembatan rusak akibat longsor di selatan Garut mulai diperbaiki
Baca juga: Jalan alternatif Cijapati yang hubungkan Bandung-Garut tertutup longsor
Baca juga: Bencana tanah longsor melanda lima kecamatan di Garut
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021